Pertamina Usul Pertashop Juga Jual Pertalite Meskipun Margin Rendah

30 Agustus 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BNI dukung permodalan Pertashop Pertamina. Foto: BNI
zoom-in-whitePerbesar
BNI dukung permodalan Pertashop Pertamina. Foto: BNI
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut perseroan sedang membahas kemungkinan Pertashop bisa menjual jenis BBM tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dengan BPH Migas.
ADVERTISEMENT
Apabila BPH Migas menyetujui, Nicke mempersilakan Pertashop jika ingin menjual Pertalite. Namun margin penjualan Pertalite lebih rendah sekitar 40 persen dari margin penjualan Pertamax.
“Jika nanti setelah keputusan dari BPH Migas ini go tentu ini kita buka, silakan Pertashop kalau buka Pertalite. Tetapi satu marginnya ini beda, marginnya jauh lebih rendah, sebagai gambaran marginnya mungkin hanya sekitar hanya 40 persennya dari margin Pertamax,” tutur Nicke dalam Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/8).
Nicke melanjutkan, Pertalite merupakan BBM subsidi sehingga marginnya dipatok oleh pemerintah. Ia menghitung untuk mendapat level margin yang sama seperti Pertamax, penjualan Pertalite harus 3,5 kali lipat.
“Jual Pertalite itu 3,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan jual Pertamax untuk mendapatkan level margin profit yang sama, dan tentu saja plus harus ditambah infrastruktur yang memadai,” imbuhnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Nicke menegaskan opsi penjualan Pertashop tersebut masih terbuka dan sedang dibahas juga dengan BPH Migas. Pembahasan antara Pertamina dan BPH Migas diperkirakan akan menghasilkan keputusan pada kuartal IV tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang melakukan kajian karena ini diperlukan juga infrastruktur yang memadai di Pertashop mengingat untuk pertanggungjawaban terhadap auditor negara ini kan perlu governance yang baik,” kata Nicke.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR dari fraksi Golkar Lamhot Sinaga menyampaikan keluhan masyarakat tentang perlunya Pertashop menjual BBM subsidi. Ia mencermati masyarakat yang biasanya memakai BBM subsidi perlu menempuh jarak yang jauh ke SPBU.
“Saya pikir gini solusi Pertashop khusus untuk BBM subsidi tapi enggak semua Pertashop, misal jarak SPBU dengan masyarakat sampai 60 km, maka diberikan Pertashop subsidi. Enggak harus 60 km untuk ke SPBU, saya sudah sampaikan ke BPH nanti cuma minta tanggapan ke Pertamina,” ujar Lamhot beberapa waktu lalu.