Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2023 Melambat Jadi 5,05 Persen

5 Februari 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 mencapai 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan tumbuh 5,04 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
ADVERTISEMENT
Angka tersebut tidak sesuai dengan target APBN 2023 yakni ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5,302 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp 3.139 triliun.
"Di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen yoy dan 5,05 ctc di triwulan IV 2023," kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (5/2).
Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 jauh lebih rendah dibandingkan 2022 yang sebesar 5,31 persen (yoy). Secara rinci, pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2023 sebesar 5,03 persen (yoy), kuartal II 5,17 persen (yoy), kuartal III 4,94 persen (yoy), dan kuartal IV 5,01 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut ditopang oleh permintaan domestik. Dia memproyeksi ekonomi bakal tumbuh dalam rentang 4,5 hingga 5,3 persen yoy sepanjang 2023.
"Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan dalam kisaran 4,5-5,3 persen, didorong oleh konsumsi dan investasi sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah pada akhir tahun dan percepatan penyelesaian beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Perry.