Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I 2023 Ditargetkan Bisa Sentuh 5 Persen
14 Maret 2023 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2023 diprediksi masih bisa menyentuh 5 persen. Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini bisa di rentang 5 - 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
“Untuk kuartal I kita masih berharap masih mendekati 5 persen terutama di consumption-nya masih kuat. Meskipun kita mewaspadai terutama ekspor yang menguasai dari sisi level gross-nya cukup tinggi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/3).
Sri Mulyani mengatakan momen Ramadhan dan Idul Fitri akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 tahun ini. Meskipun hanya memberikan efek seasonal musiman terhadap ekonomi, momentum hari raya keagamaan ini dapat memberikan dampak positif terhadap nilai gross.
“Kita lihat dalam 1,5 bulan ke depan. Karena kita masuk lebaran ini juga akan memberikan efek seasonal musiman yang positif, nanti juga presiden akan mengumumkan terkait THR dalam beberapa minggu ke depan ini juga akan memberikan dampak positif terhadap gross,” tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan konsumsi pemerintah diperkirakan akan kembali ke zona positif. Hal ini didorong dengan pertumbuhan sektor pariwisata nasional. Jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia hingga Februari 2023 sudah mencapai 503 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga didorong dengan penjualan kendaraan motor, yakni mobil yang mencapai 56,3 persen dan motor 7,4 persen. Sri Mulyani mengatakan peningkatan ini perlu dijaga untuk menjaga growth di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah konsumsi masyarakat dan dorongan APBN yang kuat tahun ini.
Salah rangkaian dari belanja negara yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja perhitungan sosial, aktivitas transfer daerah, dan belanja bayar gaji.
“APBN mendorongnya juga dengan berbagai macam belanja. kalau kita belanja perhitungan sosial, belanja bayar gaji, mentransfer daerah, itu mendorong konsumsi juga mendorong memperbaiki kemiskinan yang paling tinggi,” ujar Suahasil.
Bea masuk tumbuh 15,64 persen secara tahunan atau year-on-year walaupun kinerja impor di Indonesia mulai menurun. Peningkatan bea masuk ini disebabkan oleh pelemahan kurs rupiah dibandingkan periode yang sama tahun lalu
ADVERTISEMENT