Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2025 Diprediksi Melambat, Tak Capai 5 Persen
4 Mei 2025 7:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menjelang pengumuman resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (5/5), sejumlah ekonom memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 akan mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 4,91 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dari 5,11 persen yoy pada kuartal I-2024.
"Proyeksi tersebut mencerminkan perlambatan yang terjadi di sisi domestik dan eksternal," kata Josua kepada kumparan, Minggu (4/5).
Josua mengatakan, konsumsi rumah tangga diperkirakan hanya tumbuh 4,50 persen yoy, melambat dari 4,91 persen tahun lalu. Meski indeks keyakinan konsumen pada Maret masih tinggi di angka 121,1, penurunan pada indeks pendapatan dan pembelian barang tahan lama mengindikasikan daya beli yang belum pulih sepenuhnya, terutama di segmen menengah bawah.
Belanja pemerintah diperkirakan terkontraksi -2,88 persen yoy, berbalik dari pertumbuhan tinggi di kuartal pertama 2024. Hal ini sejalan dengan realisasi belanja negara yang baru mencapai 17,1 persen dari pagu anggaran hingga Maret 2025.
ADVERTISEMENT
"Penurunan belanja pemerintah disebabkan oleh perbedaan pola tahun ini dan tahun lalu, di mana realisasi belanja tahun lalu sangat tinggi karena ada pembayaran THR lebih awal,” ungkapnya.
PMTB diperkirakan tumbuh 3,11 persen yoy. Realisasi investasi sebesar Rp 465,2 triliun masih mencerminkan geliat investasi, namun kuartalan diperkirakan minus hingga -6,50 persen. “Dari sisi ekspor neto, kontribusinya masih positif tetapi mengecil,” imbuhnya.
Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky juga memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,94 persen yoy. Ia juga mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh moderat, lebih rendah dari pertumbuhan PDB.
"Investasi domestik kini mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak 2022 dan menjadi pendorong utama PDB, mengungguli PMA," ujarnya.
Riefky menambahkan, inflasi yang rendah di awal 2025 serta defisit transaksi berjalan yang semakin kecil menjadi ruang positif bagi stabilitas. Namun, konsumsi belum sepenuhnya pulih.
ADVERTISEMENT
"Jika ingin mencapai target pertumbuhan tahunan 5,2 persen, perlu akselerasi pada kuartal berikutnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,91 persen yoy.
"Salah satu penyebabnya adalah melambatnya konsumsi rumah tangga yang kami perkirakan tumbuh di bawah 4,9 persen," jelasnya.
Andry juga menyoroti rendahnya belanja pemerintah yang diperkirakan hanya tumbuh 3,3 persen yoy. Realisasi anggaran yang rendah membuat kontribusi fiskal terhadap PDB menjadi terbatas.
Ia mengatakan, ekspor tumbuh melambat 5,9 persen yoy dan impor hanya naik 2,7 persen, mencerminkan lemahnya permintaan domestik.
Adapun, BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai 5,11 persen yoy. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2019 dan tertinggi pada kuartal I sejak 2015.
ADVERTISEMENT