Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Pertumbuhan Ekonomi RI Wajib di Level 5,6 persen Agar 2029 Bisa Capai 8 Persen
18 Februari 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya 5,6 persen untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.
ADVERTISEMENT
Andry mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi RI tidak bisa langsung dalam satu tahun sebesar 1 persen. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu naik namun secara bertahap.
“Kalau kita ingin tumbuh di 8, hitungan kami pertumbuhan 2025 ini paling tidak harus di 5,6 persen. Jadi memang kita tidak bisa kemudian tumbuh langsung directly dari 5 persen ke 6 persen terus kemudian ke 7 persen,” katanya di DPR RI, Selasa (18/2).
Andry mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029, Indonesia perlu menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) hingga di bawah 5 persen. ICOR adalah parameter menentukan tingkat efisiensi investasi di suatu negara.
“Nah dari sini kita melihat hitungan kami itu memang membutuhkan paling tidak Rp 3.000 triliunan untuk masuk kepada fresh money untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Andry menyatakan bahwa Indonesia perlu berdaya saing. Menurutnya, daya saing bisnis Indonesia masih perlu ditingkatkan.
"Indeks daya saing yang tercermin dari EODB masih tertinggal dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Padahal dari sisi potensi bisnis, tingkat profitabilitas bisnis di Indonesia masih cukup kompetitif bahkan dibandingkan dengan mayoritas negara maju di Asia-Pasifik," katanya.