news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Jadi 10,27 Persen di Januari 2025

4 Maret 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan per Januari 2025 mencapai Rp 7.782 triliun, naik 10,27 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Namun, angka ini melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,39 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pencapaian ini menunjukkan kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada Januari 2025.
“Pada Januari 2025 pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,27 persen year on year. Sebelumnya hanya beda sedikit, pada bulan Desember adalah 10,39 persen menjadi total Rp 7.782 triliun,” kata Dian dalam konferensi pers RDK, Selasa (4/3).
Dari sisi kualitas kredit, per Januari 2025 tercatat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,18 persen, sedangkan NPL Net di level 0,75 persen. LaR mengalami penurunan dan berada di level 9,72 persen, sementara Desember lalu tercatat 9,28 persen.
“Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun ratio NPL gross dan LAR menurun dibandingkan posisi Januari 2024 yang masing-masing sebesar 2,35 persen dan 11,6 persen. Ratio LAR tersebut juga di bawah level sebelum pandemi, sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 8.879,2 triliun. Nilai tersebut meningkat 5,51 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dian mengatakan likuiditas industri perbankan pada Januari 2025 tetap memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 114,86 persen dan 26,03 persen.
“Jadi seluruhnya masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” imbuh Dian.
Adapun tingkat profitabilitas bank atau ROA sebesar 2,34 persen per Januari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,69 persen. Menurut Dian, ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Kinerja perbankan yang positif juga tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level 27,05 persen, dari sebelumnya pada Desember sebesar 26,69 persen.
ADVERTISEMENT
"CAR yang tinggi ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global," tutur Dian.