Pertumbuhan Start Up Indonesia Diprediksi Terhambat Akibat COVID-19

21 Mei 2021 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan start up terbanyak kelima di dunia. Berdasarkan data yang dikutip dari laman Startup ranking.com, Indonesia saat ini menduduki posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia yakni mencapai 2.229 startup pada April 2021, dan menjadi kedua terbesar di Asia setelah India.
ADVERTISEMENT
Namun Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Boni Pudjianto mengatakan, pertumbuhan start up di Indonesia terhambat pada tahun lalu akibat pandemi COVID-19.
"2020 dampak tidak nyaman untuk start up, banyak start up tidak survive, itu ada fenomena," katanya dalam webinar Shopee Pay Talk, Jumat (21/5).
Meski demikian, saat ini pemerintah terus mendorong pertumbuhan start up melalui program gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Boni bilang, gerakan ini untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi negara dengan perkembangan start up yang lebih baik dalam hal kemajuan teknologi di Asia.
Mengutip hasil studi Google, Temasek dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal tumbuh pesat, yaitu mencapai USD 124 miliar atau Rp 1.700 triliun pada tahun 2025, terbesar di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Ini sebenarnya fenomena yang luar biasa, ini mencerminkan kita sebagai bangsa ingin maju karena di dalam research itu ada yang mengatakan negara maju kalau jumlah entrepreneur 6-7 persen dalam sebuah negara. Salah satu faktor utama peningkatan industri terutama start up," jelasnya.