Perum Perindo Ekspansi Pasar Ekspor ke Jepang sampai AS

18 Juli 2018 14:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Perum Pelindo di Pelabuhan Muara Baru (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Perum Pelindo di Pelabuhan Muara Baru (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) berniat mulai melebarkan sayap ke pasar ekspor. Kondisi sekarang, kontribusi ekspor kepada pendapatan perusahaan baru sekitar 20 persen. Hingga kuartal I 2018, Perum Perindo sudah memperoleh pendapatan sebesar Rp 533 miliar. 
ADVERTISEMENT
"Kalau kami memang dominan masih pasar lokal. Kita masih dominan dari 533 miliar ini saya katakan sekitar 80 persen itu masih lokal," kata Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda saat wawancara khusus dengan kumparan.
Sampai saat ini, Amerika Serikat (AS), China dan Jepang masih menjadi tumpuan utama pasar ekspor Perum Perindo. Perum Perindo rutin mengekspor cumi, gurita, kepiting hingga ikan snapper dan mahi-mahi ke Negeri Paman Sam. Sedangkan untuk pasar Jepang dan China, permintaan terbesar adalah tuna dan ikan demersal. 
Bagi Pria yang akrab disapa Aris tersebut, potensi menggenjot pasar ekspor terbuka lebar. Penyebabnya, angka stok perikanan tangkap yang dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun ini melonjak tajam akibat praktik illegal fishing diberantas habis. 
ADVERTISEMENT
Ditjen Perikanan Tangkap KKP menghitung pada tahun 2016, stok ikan Indonesia sebesar 6,5 juta ton. Sedangkan pada tahun 2017 stok ikan tercatat naik sebanyak 7,3 juta ton. Nah, di tahun ini stok ikan Indonesia diperkirakan mencapai 12,5 juta ton atau naik 71%.
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
"Ceruk ekspor ini sangat terbuka lebar. Selama ini, di kawasan Asia Tenggara, yang mempunyai ikan paling banyak itu kita," tegasnya. 
Tidak hanya ketiga negera tersebut, sejumlah negara lain seperti Korea dan Maroko serta negara-negara Afrika lainnya juga meminta pasokan ikan beku dan segar dari Perum Perindo. Mereka sering mengajak pertemuan untuk membahas kontrak jangka panjang.
"Yang terakhir itu bulan lalu kami diajak one on one meeting dengan calon buyer besar di Tokyo. Ini juga jadi potensi-potensi market baru," sebutnya.
Sejumlah nelayan menuju bagan apung. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah nelayan menuju bagan apung. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Target terbesar Perum Perindo ke depan adalah mampu mengekspor produk perikanan ke Uni Eropa. Namun, Perum Perindo tetap mempertahankan pasar Amerika Serikat karena pasarnya dianggap sangat besar. Di samping itu, ada juga pasar Jepang.
ADVERTISEMENT
"Next-nya tentu kami akan incar Eropa karena begini, kalau bicara produk perikanan kayak Jepang, ini memang negara yang potensial untuk diekspor produk perikanan. Tapi Jepang ini, supplyer-nya juga dari mana-mana di seluruh dunia. Jadi secara pricing (harga), mereka cukup ketatlah kompetisi kita di negara kayak Jepang," tutupnya.