Peruri Beberkan Dampak Transformasi Digital: Produksi Meningkat, Biaya Turun

21 Juli 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Peruri. Foto: Peruri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peruri. Foto: Peruri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) terus melakukan transformasi digital untuk meningkatkan kinerja perseroan. Selain itu, hal ini juga mendukung program pemerintah menuju industri 4.0.
ADVERTISEMENT
Direktur SDM dan TI Peruri, Gandung Anggoro Murdani, mengatakan bahwa transformasi digital yang telah dilakukan Peruri membawa dampak positif. Di antaranya adalah penurunan biaya produksi hingga kecepatan waktu produksi yang meningkat.
"Manfaat yang kami rasakan dalam menjalankan transformasi digital adalah penurunan biaya dan down-time, peningkatan kinerja mesin dan peralatan, peningkatan kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta menghasilkan produk dengan tingkat kustomisasi hingga 100 persen," ujar Gandung dalam keterangannya, Kamis (21/7).
Dia melanjutkan, komitmen Peruri dalam menjalankan transformasi digital telah tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024 yakni pada poin seize new wave business opportunity, yang terdiri dari peningkatan kompetensi bisnis digital, pengembangan produk Peruri Code, Peruri Sign, Peruri Trust.
ADVERTISEMENT
RJPP yang telah disusun juga selaras dengan visi Peruri Menjadi Perusahaan Berkelas Dunia di Bidang Integrated Security Printing dan Security Digital Solutions.
Layanan digital Peruri. Foto: Dok. Peruri
Industri 4.0 telah dimulai sejak adanya teknologi internet yang diimplementasikan dalam sistem produksi atau dikenal dengan Internet of Things (IoT). Konsep awal industri 4.0 adalah terhubungnya mesin/sistem yang satu dengan mesin/sistem yang lain sehingga bisa saling berkomunikasi dan menjadikan sistem produksi dapat berjalan fleksibel, optimal, efektif dan efisien atau sering disebut smart factory.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020–2024, penerapan industri 4.0 menjadi salah satu major project dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, nilai tambah, daya saing dan keberlanjutan industri nasional.
Selanjutnya, Menteri Perindustrian menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang pengukuran tingkat kesiapan industri dalam bertransformasi menuju Industri 4.0 dan mendorong setiap industri di Indonesia untuk mengikuti assessment Indonesia Industry Readiness Index 4.0 (INDI 4.0).
ADVERTISEMENT
"Peruri yang memiliki komitmen untuk melakukan transformasi digital telah melakukan asesmen INDI 4.0 bersama dengan 11 BUMN lainnya pada 2021 dan mendapatkan hasilnya pada 2022. Artinya, Peruri memperoleh skor 3,05 dari skor maksimal 4,0. Dengan didapatkannya skor tersebut, Peruri meraih kategori Champion INDI 4.0 karena telah berhasil meraih skor lebih dari 3," jelasnya.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, hanya delapan BUMN yang masuk ke dalam kategori Champion INDI. Skor tersebut menandakan bahwa Peruri berada pada level 3 dengan penilaian “telah bertransformasi” dengan kategori “kesiapan matang”. Pada 2024, Kementerian BUMN menargetkan agar seluruh BUMN meraih hasil asesmen INDI 4.0 dengan skor minimal 3,5.
Selain itu, asesmen INDI 4.0 yang dilaksanakan Peruri comply dengan Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN dalam poin Fungsi Teknologi Informasi, disebutkan bahwa bagi BUMN yang belum melaksanakan Asesmen INDI 4.0 pada 2021 wajib melaksanakannya pada 2022.
ADVERTISEMENT