Perusahaan AI Ini Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia Kalahkan Microsoft

19 Juni 2024 7:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Nvidia. Foto: Poetra.RH/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nvidia. Foto: Poetra.RH/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nvidia (NVDA.O), telah menjadi perusahaan paling berharga di dunia menyusul kenaikan sahamnya yang mengejutkan. Hal ini mengindikasikan bagaimana investor memiliki harapan tinggi pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam perekonomian global di tahun-tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, Rabu (19/6), saham Nvidia naik 3,5 persen pada hari Selasa (18/6), memberikan nilai pasar sekitar USD 3,34 triliun. Hal ini mendorong perusahaan semikonduktor ini melampaui Microsoft (MSFT.O) dan Apple (AAPL.O) yang telah berebut posisi teratas dalam beberapa hari terakhir.
Lonjakan nilai pasar Nvidia didorong oleh permintaan chip yang tinggi. Saham perusahaan naik lebih dari 170 persen tahun ini dan telah meningkat sekitar 1.100 persen sejak level terendahnya pada Oktober 2022.
CEO Nvidia Jensen Huang berbicara saat konferensi pers di The MGM selama CES 2018 di Las Vegas pada 7 Januari 2018. Foto: Mandel Ngan / AFP
Meningkatnya antusiasme investor terhadap AI mendorong reli Nvidia. Semangat tersebut tercermin dalam nilai pasar Nvidia, yang hanya membutuhkan waktu 96 hari untuk meningkat dari USD 2 triliun menjadi USD 3 triliun.
Pesaingnya, Microsoft, memerlukan waktu 945 hari untuk meningkat dari USD 2 triliun menjadi USD 3 triliun, sementara Apple membutuhkan 1.044 hari untuk mencapai lompatan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan NVDA sungguh luar biasa, namun NVDA harus terus bertumbuh dari sini dan mencegah persaingan jika sahamnya ingin terus menghasilkan keuntungan yang luar biasa,” kata Analis Bespoke Investment Group.
Pendapatan Nvidia saat ini mendukung harga sahamnya. Pendapatan Nvidia meningkat tiga kali lipat menjadi USD 26 miliar pada kuartal terakhir, sementara laba bersih melonjak tujuh kali lipat menjadi USD 14,9 miliar. Pendapatan untuk tahun ini diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi USD 120 miliar, dan kemudian meningkat 33 persen lagi pada tahun 2026, menjadi USD 160 miliar.