Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Perusahaan Asuransi Ini Mau Ikut Patungan Bangun Infrastruktur RI
24 Januari 2018 7:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan asuransi nasional, WanaArtha Life, punya ambisi khusus di tahun 2018 ini. WanaArtha Life ingin menjajal berinvestasi di sektor infrastruktur khususnya energi terbarukan dan transportasi melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta atau Public Private Partnership (PPP).
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, WanaArtha Life merupakan salah satu dari sepuluh perusahaan asuransi lokal yang memiliki aset cukup besar, yaitu USD 730 juta. Perusahaan telah menjalankan bisnisnya di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan jumlah pendapatan premi asuransi jiwa mencapai USD 780 juta pada akhir Desember 2017.
"Bisnis kami selalu didorong oleh keunggulan, kepercayaan dan kesatuan. Saat ini, kami ingin bekerja sama dengan mitra industri kami, bersama dengan institusi publik dan pemerintah untuk membantu memanfaatkan keunggulan dan kesatuan tersebut sehingga memberikan investasi penting guna memenuhi kebutuhan infrastruktur vital di Indonesia," kata Presiden Komisaris WanaArtha Life Evelina Pietruschka dalam keterangan resminya, Rabu (24/1).
Evelina menambahkan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2017, Meeting Asia’s Infrastructure Needs, Asian Development Bank (ADB) memprediksikan bahwa Indonesia akan memerlukan dana investasi infrastruktur sebesar USD 1,2 triliun pada tahun 2030. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan manapun untuk ikut serta membangun infrastruktur di Indonesia, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di industri asuransi.
ADVERTISEMENT

"Kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat luas dan kompleks. Pemerintah telah membuat kemajuan yang mengagumkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, namun untuk mencapai tujuan yang lebih luas bagi bangsa ini akan dibutuhkan adanya kemitraan antara institusi publik dan swasta. Wawasan investasi jangka panjang dan volatilitas yang relatif rendah menunjukkan proyek infrastruktur menawarkan peluang yang menarik bagi industri asuransi," paparnya.
Dalam rencananya, investasi yang akan digelontorkan WanaArtha Life nantinya lebih banyak difokuskan pada sektor pengembangan energi dan transportasi. Perusahaan menyesuaikan target pemerintah yang ingin mencapai jumlah energi terbarukan sebesar 23% dari bauran energi pada tahun 2025. Sementara sasaran selanjutnya adalah penggunaan energi terbarukan sebesar 31% dari bauran pada 2050.
Evelina menjelaskan Indonesia mendapat manfaat dari potensi tenaga surya, angin dan gelombang laut yang melimpah, serta adanya cadangan panas bumi dan tenaga hidro paling besar di dunia. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), bila Indonesia mampu mewujudkan potensi ini dan memberdayakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, sektor ini dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bersih lebih dari USD 53 miliar per tahun untuk negara, yang jumlahnya diperkirakan di sebesar 1,7% dari PDB Indonesia pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
"Investasi pada energi terbarukan dan infrastruktur transportasi menjadi peluang besar untuk mendukung perjalanan bangsa menuju energi yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia," tutup Evelina.