Perusahaan BUMN Primissima Akui Utang BPJS TK, Nilainya Hampir Rp 6 Miliar

11 Juli 2024 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Primissima (Persero). Foto: Primissima
zoom-in-whitePerbesar
PT Primissima (Persero). Foto: Primissima
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Primissima Usmansyah mengakui pihaknya menunggak BPJS Ketenagakerjaan karyawan. Jika dihitung dengan denda, jumlah utangnya Rp 5 miliar.
ADVERTISEMENT
"BPJS (Ketenagakerjaan) kami akui belum dibayar sejak Februari 2020 sudah mulai tidak ada bayar," kata Usmansyah ditemui di sebuah kafe di Kabupaten Sleman, Kamis (11/7).
Usmansyah kemudian dipanggil kejaksaan dan mediasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Tadinya, Primissima dianggap tidak nyetor.
"Tapi faktanya kami bukan nggak nyetor, tapi emang nggak ada duitnya. Seolah-olah kita motong dari karyawan, nggak nyetor," jelasnya.
Setelah mediasi itu, karena sesama perusahaan pelat merah maka penyelesaiannya adalah Primissima utang ke BPJS Ketenagakerjaan. "Sebenarnya ada kesepakatan kami akan mengangsur. Tapi dengan keterbatasan dana yang ada sekarang belum bisa terbayar," ujarnya.
Usmansyah merinci jumlah iurannya yang tertunggak nilainya mencapai Rp 4 miliar. Sementara dendanya lebih dari Rp 1 miliar. "Jadi hampir sekitar Rp 6 miliar," katanya.
Direktur Utama PT Primissima Usmansyah ditemui awak media di salah satu kafe di Kabupaten Sleman, Kamis (11/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjutnya, gaji karyawan sejak April 2020 tidak dipotong untuk BPJS Ketenagakerjaan. "Jadi semua ditanggung perusahaan. Yang biasanya kita potong dari karyawan nggak kita potong, ditanggung perusahaan. Duitnya menjadi utang karena kita belum bayar ke BPJS tapi secara catatan itu menjadi bagian utang perusahaan bukan karyawan," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk BPJS Kesehatan, Usmansyah memastikan tetap dibayar. Meski pernah tidak bayar di Oktober 2023, tetapi lalu dilunasi di November 2023.
"Sampai sekarang semuanya lunas, tidak ada masalah dengan BPJS Kesehatan," katanya.
"Kadang-kadang nggak ada duit kan, akhirnya pinjam pribadi. Yang penting BPJS Kesehatan terbayar karena risikonya banyak ya," jelasnya.