Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Canada Pensiun Plan Investment Board (CPPIB) dan PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) tengah proses mencaplok 55 persen saham Tol Cikopo-Palimanan (tol Cipali ) dari perusahaan asal Malaysia, PLUS Expressway International Bhd.
ADVERTISEMENT
Adapun BUS merupakan anak usaha PT Astra Tol Nusantara atau Astra Infra. Dalam akuisisi ini, CPPIB mengakuisisi 45 persen saham Tol Cipali, sementara anak usaha Astra Infra mengakuisisi 10 persen saham sisanya.
"Kami senang berinvestasi di Tol Cipali bersama Astra Infra dan berharap dapat menjalin hubungan jangka panjang yang baik," kata Managing Director CPPIB, Scott Lawrence, berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (20/9).
Saat ini Tol Cipali yang memiliki panjang 117 km dikelola konsorsium PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Sebelumnya, 55 persen saham LMS dikuasai oleh PLUS Expressway International Bhd, sedangkan 45 persen sisanya dikuasai oleh PT BUS.
Menurut Scott, transaksi pencaplokan saham ini ditargetkan dapat selesai pada kuartal IV 2019, tergantung pada syarat dan ketentuan yang disepakati antar kedua belah pihak, serta persetujuan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, CPPIB tertarik mengakuisisi saham Tol Cipali karena tol itu dinilai merupakan simpul penting dalam jaringan jalan Tol Trans Jawa, di mana tingkat pertumbuhan penggunanya begitu pesat.
"Sebagai investasi infrastruktur CPPIB pertama di Indonesia, ini memperdalam komitmen CPPIB di kawasan Asia-Pasifik dan fokus kami di pasar baru dengan pengembalian yang menarik," imbuh Kepala Asia-Pasifik CPPIB, Suyi Kim.
Saat ini, CPPIB memiliki portofolio aset infrastruktur yang beragam melalui 9 kantornya yang tersebar di seluruh dunia. Pada 30 Juni 2019, portofolio CPPIB di sektor infrastruktur secara global mencapai 33,1 miliar dolar Kanada.
Sementara untuk Astra Infra saat ini memiliki 79,3 persen saham Tol Tangerang-Merak, 100 persen saham Tol Jombang-Mojokerto, 40 persen saham di Tol Semarang-Solo, dan 40 persen saham di Tol Kunciran-Serpong.
ADVERTISEMENT