Perusahaan Prajogo Pangestu, Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Ganti Nama

2 Januari 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan milik orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), berganti nama menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk. Perubahan nama tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Jumat (29/12/2023).
ADVERTISEMENT
Nama tersebut disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan nama ini merupakan bagian dari strategi perseroan seiring langkah korporasi terkait diversifikasi bisnis yang dilakukan tak hanya di sektor kimia, tetapi juga infrastruktur.
“Perubahan ini juga turut mengakomodasi pertumbuhan perseroan yang semakin besar dan luas untuk memberikan dampak positif yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Chandra Asri,” ujar Head of Corporate Communications TPIA Chrysanthi Tarigan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (2/1).
Pada tahun ini, Chandra Asri telah melakukan diversifikasi bisnis untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Chandra Asri berupaya menguatkan bisnisnya di sektor kimia dengan mendirikan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride (Pabrik CA-EDC) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Alkali (PT CAA).
Chandra Asri Petrochemical. Foto: Dok. Istimewa
Selain menguatkan bisnis Chandra Asri di sektor kimia, pendirian Pabrik CA-EDC juga dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan industri hulu aluminium dan nikel untuk mewujudkan percepatan ekosistem Electric Vehicle (EV) dalam negeri serta mendukung sektor infrastruktur di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Chandra Asri juga berupaya untuk menguatkan sektor infrastruktur dengan mengakuisisi PT Krakatau Daya Listrik (saat ini bernama PT Krakatau Chandra Energi (PT KCE) dan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Daya Investasi (PT CDI), di mana PT CDI ini didedikasikan khusus untuk pengembangan solusi infrastruktur grup Chandra Asri,” kata Chrysanthi.
Dengan adanya upaya penguatan sektor infrastruktur oleh grup Chandra Asri, pembangunan kompleks petrokimia berskala global yang dilakukan oleh anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Perkasa (PT CAP2) dapat terlaksana dengan baik.
Setelah mengakuisisi PT KCE dan PT KTI, grup Chandra Asri telah memperoleh investasi sebesar USD 194 juta dari Electric Generating Public Company Limited, di mana investasi ini langsung disetorkan EGCO ke dalam PT CDI.
Suasana Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
EGCO terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri untuk mendukung pertumbuhan eksponensial lini bisnis infrastruktur. Kolaborasi ini akan menggabungkan keahlian Chandra Asri di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.
ADVERTISEMENT
“Rapat turut menyetujui pengangkatan Bapak Anawat Chansaksoong sebagai Direktur Chandra Asri menggantikan Bapak Nattapong Tumsaroj yang telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Chandra Asri pada tanggal 8 Desember 2023,” tutur Chrysanthi.
Pencalonan Anawat Chansaksoong diusulkan oleh PT Top Investment Indonesia sebagai pemegang 15 persen saham Chandra Asri. Anawat akan menggantikan dan meneruskan sisa masa jabatan Nattapong Tumsaroj sebagai Direktur Chandra Asri terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2024.
“Chandra Asri memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Bapak Nattapong Tumsaroj atas kontribusi dan dedikasi luar biasa yang beliau telah berikan selama menjabat sebagai Direktur Chandra Asri dalam mengawal perjalanan Chandra Asri menjadi perusahaan kimia terkemuka dan solusi infrastruktur di Indonesia,” imbuhnya.