Perusahaan Ramai-Ramai PHK, Food Station Malah Tambah 200 Pekerja, Kok Bisa?

19 April 2020 13:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para buruh korban PHK membuat masker untuk penanganan virus corona, di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta, Selasa (7/4). Foto: Dok. Biro Humas Kemnaker
zoom-in-whitePerbesar
Para buruh korban PHK membuat masker untuk penanganan virus corona, di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta, Selasa (7/4). Foto: Dok. Biro Humas Kemnaker
ADVERTISEMENT
Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) mengaku telah menambah 200 orang pekerja di tengah wabah pandemi COVID-19. Menariknya, penambahan pekerja ini di tengah banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan, secara total pekerja di Food Station sebanyak 250 orang. Namun dengan adanya penambahan pekerja sebanyak 200 orang, saat ini ada 450 orang yang bekerja untuk perusahaan.
"Kemudian saat ini ada orang bekerja padat karya karena kami sedang mempersiapkan paket sembako. Jadi ada 200 tambahan pekerja padat karya untuk membuat paket sembako," ujarnya kepada kumparan, Minggu (19/4).
Arief menuturkan, salah satu instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yaitu supaya Food Station dapat memaksimalkan peluang pekerjaan bagi masyarakat yang terkena dampak PHK maupun dirumahkan.
"Sementara target Pak Anies (Baswedan) meminta saya FS harus ada pada saat masyarakat susah. Contohnya ada orang-orang yang dirumahkan, ormas enggak bekerja kita undang, kita bantu tapi sedikit. Kalau perusahaan-perusahaan yang sekarang nganggur bisa (ajak mereka) bekerja," terangnya.
Stok beras di Food Station Tjipinang. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Selain itu, Arief bilang, dengan banyaknya kebutuhan pembagian paket sembako maka ia membagi jam kerja karyawan sebanyak tiga shift dalam sehari. Sebab untuk pabrik harus bekerja penuh selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Mereka dapat gaji di atas UMP FS sendiri untungnya hampir enggak ada. Makan gratis karyawan karena di masa sulit. Karyawan tidak makan di luar karena COVID-19 dan bekerja shift 24 jam," tuturnya.
Selain itu, perusahaan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan pekerja sesuai standar yang telah ditetapkan. Seperti penggunaan masker pada saat bekerja, social distancing dan pemeriksaan suhu badan bagi setiap pekerja yang datang.
"Tetapi harus bekerja pakai masker memberikan vitamin. Kalau masuk cek suhu pakai temperatur gun. Kalau suhu di atas 37 derajat, maka kita persilakan ke bagian kesehatan," tuturnya.
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!