Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Perusahaan RI Diajak Kerja Sama Bangun Pabrik Ban di Arab Saudi
17 Mei 2023 20:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kingdom Tyres menyampaikan ketertarikannya untuk menggandeng perusahaan Indonesia pada pertemuan bisnis antara Atase Perdagangan (Atdag) Riyadh, Gunawan, dengan CEO Kingdom Tyres Sulton Alkahtani pada Jumat (5/5) di Riyadh, Arab Saudi.
“Kerja sama yang ditawarkan Kingdom Tyres kepada perusahaan di Indonesia yakni suplai bahan baku, tenaga profesional, dan tenaga teknis atau operator. Rencananya, Kingdom Tyres akan membangun pabrik ban di kota industri Yanbu, Arab Saudi,” ujar Gunawan melalui keterangan tertulis, Rabu (17/5).
Indonesia menjadi salah satu negara pemasok utama produk ban ke Arab Saudi. Selain itu, ada juga Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand, Taipei, Amerika Serikat, Jerman, Vietnam, dan India.
Berdasarkan perhitungan dengan metode Compound Annual Growth Rate (CAGR), pada 2022, kebutuhan ban di Arab Saudi sebanyak 35,70 juta unit; pada 2021 sebanyak 33,05 juta; pada 2020 sebanyak 30,6 juta; tahun 2019 sebanyak 28,48 juta; tahun 2018 sebanyak 26,4 juta; tahun 2017 sebanyak 24,4 juta; serta tahun 2016 sebanyak 22,6 juta.
ADVERTISEMENT
“Ini artinya pertumbuhan permintaan produk ban mengalami peningkatan 8 persen per tahun. Sehingga diperkirakan pada 2032 nilai kebutuhan ban diperkirakan melonjak menjadi 72,32 juta unit per tahun,” tutur Gunawan
Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, mengatakan permintaan kebutuhan ban di Arab Saudi terus meningkat karena mayoritas masyarakat Arab Saudi menggunakan mobil sebagai alat transportasi.
“Saat berkendara menggunakan mobil, masyarakat Arab Saudi merasa nyaman dengan air conditioner (AC) khususnya di iklim Arab Saudi yang cukup panas, yaitu suhu harian rata-rata di atas 40 derajat celcius. Bahkan, saat puncak musim panas suhu mencapai 45-47 derajat celcius,” ujar Abdul Aziz.
CEO Kingdom Tyres, Sulton Alkahtani, menjelaskan target pemasaran produk ban tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan ban di wilayah Gulf Cooperation Council (GCC), Asia Selatan, Eropa, dan Afrika untuk supremasi pembuatan ban. Didorong oleh "Visi 2030" Arab Saudi, Kingdom Tyres diharapkan akan menjadi pemimpin global di industri ban melalui inovasi, keberlanjutan, dan diversifikasi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan memprioritaskan perusahaan ban dari Indonesia sebagai mitra kerja sama. Selain itu, kami juga telah mempersiapkan diri dengan meluncurkan terobosan revolusi di industri ban Arab Saudi bersama dengan calon mitra dari Indonesia,” ungkap Sulton.
Untuk membangun industri manufaktur ban yang maju di Arab Saudi, kata Sulton, Kingdom Tyres telah bermitra dengan High Institute for Elastomer Industries (HIEI) yang merupakan afiliasi dari SABIC dan Exxon Mobil. HIEI menyediakan tenaga profesional yang akan mengoperasikan teknologi manufaktur ban berkualitas tinggi, riset dan pengembangan, serta konsultasi dan layanan pengujian terbaru terkait teknologi.
Kingdom Tyres adalah anak perusahaan dari Kingdom Group, yaitu sebuah perusahaan investasi yang berpengalaman di bidang manufaktur seperti cat, periklanan, perusahaan baja, perusahaan real estate, pembuatan moduler-moduler listrik untuk perumahan, energi terbarukan, dan konstruksi kereta api metro.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, pada periode Januari-Maret 2023, total perdagangan nonmigas Indonesia dan Arab Saudi senilai USD 0,74 miliar. Nilai ini naik 12,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang senilai USD 0,66 miliar.
Sementara itu, total perdagangan nonmigas pada 2022 mencapai USD 2,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi senilai USD 2,02 miliar dan impor Arab Saudi ke Indonesia senilai USD 0,91 miliar.