Perusahaan Semikonduktor Jerman Kebingungan Gara-gara China, Kok Bisa?

12 Juli 2023 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Foto: Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Foto: Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool
ADVERTISEMENT
China akan membatasi ekspor germanium dan galium per 1 Agustus 2023. Alhasil, para perusahaan sudah mulai menimbun kedua logam tersebut dari sekarang.
ADVERTISEMENT
Adapun germanium dan galium merupakan bahan utama dalam pembuatan semikonduktor dan micro chip.
Mengutip Reuters, Rabu (12/7), salah satu perusahaan yang melakukan penimbunan itu adalah produsen semikonduktor asal Jerman, Freiberger Compound Materials.
Di mana, Freiberger hampir sepenuhnya bergantung pada pemasok China untuk membuat wafer sebagai penguat sinyal radio ponsel dan elektronik optik.
Tercatat, Freiberger mengkonsumsi beberapa puluh ton galium per tahun. Ini menjadikan bahan mentah itu sebagai biaya tunggal terbesar.
Perusahaan setidaknya mengkonsumsi sekitar 10 persen dari produksi galium global. Sehingga, kebijakan pembatasan pemerintah China ini membuat perusahaan berada di tengah kekacauan.
Ilustrasi pabrik semikonduktor. Foto: Rideapart
"Klien saya sama sekali tidak santai tentang hal ini. Sekarang ada ledakan pesanan yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat persediaan. Industri ini sangat gelisah," kata kepala eksekutif Michael Harz kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Freiberger mengaku, pihaknya juga sudah harus mengantisipasi bentuk krisis perdagangan dengan menyetok galium untuk beberapa bulan ke depan. Hal ini mengantisipasi beberapa bentuk krisis perdagangan yang akan terjadi nantinya.
Harz juga mengatakan, pihaknya juga sudah mengurus administrasi untuk mendapatkan izin ekspor galium per 1 Agustus 2023 nanti.
Meski begitu, ia tidak percaya bahwa China akan mengganggu arus perdagangan galium selama beberapa tahun ke depan, karena hal itu akan dengan cepat merusak industri elektroniknya sendiri.