Pesan Luhut ke Pelindo: Atur Pengelolaan Limbah Hasil Aktivitas di Pelabuhan

28 Desember 2022 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko bidang kemaritiman Luhut B Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelabuhan Kuala Tanjung, Medan. Foto: Dok. humas Menko Maritim
zoom-in-whitePerbesar
Menko bidang kemaritiman Luhut B Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelabuhan Kuala Tanjung, Medan. Foto: Dok. humas Menko Maritim
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berpesan kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk memperhatikan pengelolaan limbah sampah yang disebabkan aktivitas di pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan pengelolaan limbah menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam membangun green and smart port (pelabuhan berbasis teknologi dan berkelanjutan), agar Indonesia menjadi poros maritim dunia.
“Dalam pelaksanaan pembangunan green port Indonesia berfokus pada 4 aspek utama, yaitu pengelolaan limbah, pengendalian iklim seperti mendukung rehabilitasi mangrove, energi baru terbarukan, dan digitalisasi layanan pelabuhan,” kata Luhut dalam acara Green Port Awarding di Kemenko Marves, Rabu (28/12).
Luhut menegaskan segala jenis limbah berbahaya. Sehingga diperlukan peningkatan aturan untuk mengatasinya. Ia tidak memungkiri fasilitas pengelolaan limbah sudah ada di pelabuhan, namun ia melihat fasilitas ini belum maksimal.
"Saya melihat perkembangan reception facility pada limbah dan sampah oli bekas dan limbah cair berbahaya dari kapal di pelabuhan itu sudah ada, tapi masih perlu ditingkatkan," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut mengharapkan pengelolaan limbah dapat menjadi nilai tambah bagi pelabuhan Indonesia agar mencapai standar internasional. "Diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pelabuhan di Indonesia. Masih diperlukan pemutakhiran regulasi untuk percepatan pencapaian target 10 pelabuhan internasional di Indonesia," terang Luhut.
Sementara itu, Menteri Perhuungan Budi Karya menyampaikan pelabuhan harus beroperasi untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan tetap memperhatikan keberlangsungannya dalam memitigasi perubahan lingkungan.
”Kita harus menggunakan sistem yang mampu menciptakan Lingkungan yang lebih hijau sebab semakin maju negara maka kegiatan ekspor impor akan meningkat yang mengakibatkan tingginya aktivitas di pelabuhan. Kegiatan ini tentunya tidak boleh mencemari lingkungan” ujar Budi Karya secara virtual.