Peserta BPJS Ketenagakerjaan Sektor Industri Pakaian Turun, Akibat PHK Massal?

2 Juli 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah peserta aktif sektor industri pakaian jadi turun 4,27 persen atau sebanyak 24 ribu orang menjadi 559 ribu dari periode Januari 2023 hingga Mei 2024 meskipun terjadi kenaikan saat momen Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan terjadi tren penurunan peserta BPJS pada sektor industri lain seperti tekstil turun 6,17 persen atau 21 ribu orang.
“Kita lihat penurunan 4,2 persen, 24.000 orang yang tidak menjadi peserta lagi di industri,” ujar Anggoro dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX di Gedung DPR, Selasa (2/7).
Anggoro menilai permintaan pesanan tinggi saat lebaran karena perusahaan merekrut pekerja karena memenuhi pesanan sehingga jumlah peserta BPJS ketenagakerjaan naik, lalu jumlah peserta kembali ke posisi normal.
“Demand tinggi lebaran, perusahaan rekrut pekerja karena memenuhi pesanan, kembali ke posisi normal. Kelihatan grafik atas naik turun menjelang lebaran dan turun lagi, ini tren pakaian jadi,” katanya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX di Gedung DPR, Selasa (2/7/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Anggoro mencermati tren industri kulit dan alas kaki mulai membaik, terlihat dari kenaikan 3,31 persen atau 20.000 peserta di awal 2024 meskipun terjadi penurunan peserta 6,44 persen atau 41 ribu peserta pada 2023.
ADVERTISEMENT
“Sektor kulit dan alas kaki lebih baik, grafik naik. Kalau Januari 2023 sampai Desember turun terus 6 persen. 4 bulan terakhir ini meningkat 3 persen, ini sedikit kabar baik bagi alas kaki dan kulit,” tuturnya.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat klaim manfaat JHT akibat PHK pada sektor tekstil, alas kaki, dan garmen yang telah dibayarkan mencapai Rp 385 miliar hingga Mei 2024.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan klaim JHT dari sektor tekstil, alas kaki, dan garmen sebanyak 12.500 atau menyumbang 20 persen dari total klaim sebanyak 62.794.