Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Peta Persaingan Dompet Digital di Indonesia Setelah Masuknya Hary Tanoe ke Arena
5 Juni 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
E-wallet atau dompet digital kian marak digunakan di Indonesia. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), selama masa pandemi satu tahun terakhir ini, transaksi digital meningkat 37,8 persen (year on year/yoy), mencakup transaksi digital banking dan transfer. Penggunaan dompet digital pun meningkat 24,42 persen (yoy). Sementara penggunaan kartu debit menurun 18,9 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Saat ini di Indonesia sudah ada beberapa dompet digital yang lekat dengan masyarakat, di antaranya yaitu OVO, GoPay, Dana dan LinkAja. Kemudian, muncul kompetitor lainnya yaitu Shopeepay. Terbaru, Bos MNC Grup, Hary Tanoe juga mere-branding dompet digital besutannya, SPIN, menjadi MotionPay.
Masuknya MotionPay pun membuat deretan dompet digital makin semarak. Pilihan masyarakat menjadi semakin beragam. Meski demikian, tetap ada yang paling unggul diantara deretan pilihan tersebut.
Berdasarkan catatan kumparan, survei terbaru Ipsos menyatakan bahwa ShopeePay dan OVO adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna. Dalam survei Ipsos tersebut, terlihat bahwa ShopeePay memiliki paling banyak pengguna setia dengan Net Promotor Score(NPS) +42 persen dari 598 responden. Kemudian disusul oleh OVO +34 persen dengan 684 responden, GoPay +28 persen dari 580 responden, Dana +27 persen dengan 475 responden, dan Link Aja +19 persen dengan 295 responden.
Dengan kata lain, para pengguna yang loyal tersebut tidak segan untuk menjadi promotor alias mempromosikan atau merekomendasikan dompet digital tertentu ke kerabat atau keluarga.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dalam survei tersebut juga dijelaskan bahwa sejatinya tiap-tiap dompet digital memiliki pelanggan setia untuk kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya, ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran belanja di toko onlineatau e-commerce, GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi onlineitu sendiri. Sedangkan OVO, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, dan Dana lebih sering digunakan untuk belanja di mall secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung.
Selain memiliki spesialisasi kegunaan masing-masing, dompet digital juga bersaing dalam memberikan promo. Platform dompet digital memang dikenal masih sering ‘bakar duit’ untuk memberikan banyak promo demi menarik semakin banyak pengguna. Untuk masalah promo, survei Ipsos menunjukkan bahwa Shopeepay dianggap sebagai dompet digital yang menawarkan paling banyak promosi dengan presentase 38 persen.
ADVERTISEMENT
Namun dalam perjalanannya, layanan dompet digital juga sempat mengejutkan penggunanya. Awalnya top-up dana ke semua dompet digital tidak dikenai biaya. Namun kini setiap kali top-up Gopay, OVO dan kawan-kawan, pengguna akan dikenai biaya administrasi sebesar Rp 1.000 tiap top-up.
Begitu pula dengan pendatang baru MotionPay. Managing Director MNC Kapital, Jessica Tanoesoedibjo mengatakan topup di MotionPay juga dikenai biaya admin sebesar Rp 1.000. Meski demikian Jessia mengatakan topup bisa bebas biaya asal dilakukan melakui digital banking milik MNC Group yaitu MotionBanking.
“Kalau top-up lewat MNC Banking biaya admin gratis,” ujarnya. Hingga kini Jessica merinci MotionPay sudah digunakan sekitar 300 ribu pengguna. Angka yang diakuinya masih kecil karena selama ini pihaknya masih fokus pada penggunaan internal dalam MNC Grup. Tetapi Jessica cukup optimistis dengan ditopang ekosisten grup, jumlah pengguna MotionPay bisa tumbuh lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Cukup ambisius, Jessica menargetkan MotionPay bisa digunakan oleh 30 juta pengguna dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Terpisah, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pihaknya cukup optimistis MotionPay bisa memenangkan pangsa pasar dan bersaing dengan para pendahulunya seperti OVO dan Gopay. Salah satu strategi yang akan dilakukan Hary adalah dengan mengintegrasikan MotionBank dengan unit-unit bisnis MNC Grup.
“Tentunya akan diintegrasikan dengan unit-unit di bawah grup. Sudah pasti. Membentuk satu ekosistem yang menunjang satu sama lain. Jadi dengan cara demikian pertumbuhannya akan cepat,” ujar Harry dalam Launching MotionBanking dan Rebranding MotionPay di iNews Tower, Jakarta, Kamis (3/6).
Menurutnya MNC Grup memiliki user base yang sangat besar. Contohnya saja pelanggan TV berbayar di MNC Grup hingga saat ini tercatat sekitar 9 juta pelanggan. Menurut Hary pelanggan tersebut nantinya juga bisa dimigrasikan menjadi nasabah MotionBanking dan MotionPay.
ADVERTISEMENT
“Di TV audience sharenya juga besar. Belum lagi sosmed. Ada 200 juta lebih followers dan subscribers di Youtube dan Facebook. Jadi semuanya bisa dimaksimalkan untuk cost promosi sehingga mudah-mudahan MotionBanking dan MotionPay akan cepat bertumbuh,” ujarnya.