Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Petani Cabai Menjerit Harga Anjlok Jadi Rp 4 Ribu per Kg, Ternyata Ini Sebabnya
28 Agustus 2021 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Petani cabai yang tergabung dalam Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) hingga kini masih mengeluhkan harga cabai yang jeblok hingga menjadi Rp 4 ribu per kilogram (kg). Para petani tak bisa berbuat banyak, mereka takut menanam cabai karena hancurnya harga panen.
ADVERTISEMENT
Ketua AACI, Abdul Hamid, menjelaskan turunnya harga cabai akibat sepinya pasar. Sehingga, hasil panen yang melimpah tak terserap pembeli seperti restoran, pelaku usaha warteg hingga perkantoran.
"Begitu panen enggak tersalurkan. Tidak terdistribusi, karena pasar juga mandek. Sepi jadi saya belum tau di kuliner," katanya kepada kumparan, Sabtu (28/8).
"Cabai kriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah sangatlah murah di bawah Rp 9 ribu per kg, dan bahkan di beberapa daerah ada yang sekitar Rp 4 ribu per kg," kata dia menambahkan.
Hamid melanjutkan, para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati menolak mengambil cabai karena pasokan masih ada. Ia memberikan gambaran, setiap pedagang masih memiliki pasokan sebanyak 20 ton, tetapi kiriman mencapai 60 ton per hari.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengakui secara produksi tidak ada kendala. Artinya sejauh ini cabai rawit maupun cabai besar tak terserap akibat minimnya permintaan.
Sejauh ini pihaknya mengupayakan untuk melakukan sosialisasi inisiatif untuk membeli cabai petani . Ia berharap dengan adanya sosialisasi inisiatif pembelian cabai petani mampu memberikan dampak psikologis yang bagus bagi petani.
"Sekarang ini yang nanam diperbanyak cuman kalau melihat kondisi murah begiri orang takut tanam itu harus diberikan pemahaman, hari besar natal tahun baru semakin dekat," tuturnya.