Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Sebanyak 40 ton kedelai sayur atau edamame yang diproduksi petani Wonosobo, Magelang, dan Temanggung, Jawa Tengah diekspor melalui Pelabuhan Rotterdam Belanda untuk pertama kalinya dengan penggunaan sertifikat elektronik (e-Cert).
ADVERTISEMENT
Pelepasan ekspor perdana edamame ini dilakukan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pelabuhan Tanjungmas Semarang, Rabu (3/7) sore.
Menurut Ali, jumlah tersebut bagian dari total permintaan sebanyak 480 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 13,2 Milyar. Sebelumnya, Jateng juga pernah mengekspor edamame ke negara Jepang, Lebanon, Amerika Serikat, India dan Singapore.
"Semenjak diberlakukan di tahun 2015, penggunaan e-Cert baru dilakukan ke 3 negara yakni New Zealand, Australia dan Belanda dan tanggal 1 Juli 2019 kemarin ditambah dengan Vietnam yang bisa diterapkan di wilayah ASEAN," ungkap Ali usai pelepasan.
Ali lantas mengklaim bahwa dalam 4,5 tahun terakhir sektor pertanian Indonesia mengalami perkembangan pesat. Ali mengambil contoh, dibanding dengan tahun 2013 lalu nilai ekspor pertanian jauh yang berada pada angka 33 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Nilai ekspor pertanian kita saat ini meningkat jadi 43 juta ton. Naik sekitar 10 juta ton dari sebelumnya," katanya.
Selain itu, kata Ali, seiring berjalannya waktu Kementan terus tingkatkan penggunaan teknologi informasi. Salah satunya dengan penggunaan e-Cert sebagai fasilitator perdagangan komoditi di pasar dunia.
Senada, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menilai akselerasi ekspor yang dilakukan oleh pemerintah pusat merupakan 'tendangan' untuk menunjukkan kepada publik bahwa Jateng punya produk pertanian.
"Lebih keren lagi ada aplikasi i-MACE, kita bisa sampaikan ke masyarakat bahwa ini lho potensi Indonesia termasuk di Jateng dan ini real time," katanya.
Dari aplikasi tersebut juga diketahui bahwa Jateng memiliki banyak potensi antara lain komoditas edamame, jahe, kopi, gula, jagung, beras, sayuran dan komoditas bunga yang bisa bersaing di pasar ekspor.
"Artinya apa, sektor agroindustri kita bisa bersaing. Ini sesuai dengan harapan Bapak Presiden, untuk menggenjot ekspor," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain edamame, komoditas lainnya dari Jateng yang diekspor dengan nilai Rp 255,4 miliar, terdiri dari kelompok hortikultura berupa Melati, Daun Cincau, Daun Pakis, Sayuran Beku sebanyak 202,3 ton dan sejumlah komoditas dari kelompok lainnya.
Pada pelepasan ekspor ini turut hadir Inspektur Jenderal Kementan, Justan Riduan Siahaan, Direktur Kepabeanan, Fadjar Dhonny, Sekretaris BKIPM, Septiama, dan para pelaku usaha.