Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Petani Perkirakan Harga Cabai Akan Mulai Turun Sebelum Ramadan
11 Januari 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Petani memproyeksikan harga cabai di Tanah Air akan mulai melandai sebelum bulan Ramadan tiba.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro Atmojo, mengatakan saat ini petani tengah berupaya mempersiapkan pasokan cabai untuk Ramadan dan Idulfitri. Meskipun tinggi rendahnya harga cabai berkaitan erat dengan kondisi cuaca.
Tunov memproyeksikan, tingginya harga cabai paling cepat akan usai pada akhir Januari tahun ini dan mulai melandai saat memasuki Februari.
“Kami petani berupaya mengantisipasi dengan berbagai cara yang selama ini petani pakai. Hingga pada nanti Ramadan dan Lebaran, kami dari sekarang berupaya agar kebutuhan stok nasional tercukupi. Saya memperkirakan harga stabil paling cepat akhir Januari,” kata Tunov kepada kumparan, Jumat (10/1).
Upaya Petani Stabilkan Harga Cabai
Saat ini, petani mulai mengganti tanaman yang rusak akibat cuaca dengan tanaman baru, harapannya cabai bisa dipanen pada Februari nanti.
ADVERTISEMENT
“Ini antisipasi yang kita lakukan, karena berbicara stok cabai berarti berbicara 3 bulan sebelumnya. Maka kita siapkan dari sekarang,” terangnya.
Menurut dia, tanpa langkah antisipatif dari petani saat ini, maka harga cabai bisa dipastikan masih dalam keadaan mahal saat Ramadan dan Lebaran Idulfitri.
“Kami melihat, kalau tanpa antisipasi yang baik, saya kira lumayan awet Bapak bisa sampai Lebaran. Saya kira harga relatif tinggi ini,” jelasnya.
Selain itu, petani yang tergabung dalam Asosiasi Champion Cabai Indonesia bersama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, juga menata pola tanam atau jadwal tanam di setiap sentra dari mulai Januari hingga Desember setiap tahunnya. Program ini sudah berlangsung sejak 2016.
“Dan memitigasi dampak iklim atau cuaca sehingga kami ambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala di lapangan, di lahan maupun distribusi,” tutur Tunov.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan, pada musim penghujan harga cabai memang selalu relatif tinggi akibat produksi terhalang cuaca. Sehingga, petani memiliki langkah untuk stabilisasi agar harga tinggi tak berkepanjangan.
Senada dengan Tunov, salah satu pedagang Guyub Rukun Pedagang Cabai Pasar Induk Kramat Jati, Guntur, memandang harga cabai saat ini sangat bergantung pada cuaca. Menurut dia, harga cabai akan mulai melandai saat memasuki bulan Ramadan.
“Bulan Januari dan Februari masih relatif tinggi, bulan Maret sudah mulai berlangsung ke harga sewajarnya meskipun memang bergantung pada cuaca,” kata Guntur kepada kumparan, Jumat (10/1).
Guntur mengatakan meroketnya harga cabai biasanya terjadi setahun sekali setiap musim penghujan. Dia menjelaskan pada periode tersebut biasanya terjadi kenaikan harga cabai selama 1 hingga 2 bulan baru kemudian akan mulai melandai.
ADVERTISEMENT
“Biasanya setahun sekali dengan rentang waktu 1 sampai 2 bulan dan setelah itu berlangsung kembali ke harga normal atau wajar,” tutup Guntur.
Berdasarkan pantauan kumparan di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/1), harga cabai rawit merah masih berada di angka Rp 120.000 per kg.