Peternak Ayam di Daerah Keluhkan Minimnya Pasokan Jagung

26 September 2018 22:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan ayam petelur (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan ayam petelur (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) wilayah Jawa Tengah Suwardi mengeluhkan sulitnya mendapat jagung lokal. Apalagi, di tengah kondisi gagal panen yang terjadi di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
"Berkaitan dengan tanaman jagung, untuk tahun ini panen hanya 60 persen tidak bisa 100 persen dari target untuk semester I. Untuk semester II, karena kemarau kita panjang kegagalan sampai 50 persen dari target," ucap Suwardi saat mengikuti rapat koordinasi soal harga telur dan daging ayam ras di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (26/9).
Peternak yang juga Kepala Desa Plososari, Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, Jawa Tengah itu, menambahkan kondisi ini diperparah dengan diperebutkannya pasokan jagung lokal antara peternak dan pabrik.
"Berkaitan dengan masalah harga, harga jagung saat ini yang di Kendal adalah Rp 4.900 hari ini. Barangnya juga tidak ada karena kita berebut dengan feedmill. Karena feedmill menaikan harga jagung," kata Suwardi.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Suwardi juga menyampaikan bantuan bibit jagung yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian hingga kini belum ditanam oleh para petani jagung di desanya.
Pekerja mengambil telur ayam di peternakan ayam Kampung Buninegara. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengambil telur ayam di peternakan ayam Kampung Buninegara. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
"Itupun jumlah bibit yang di keluarkan Kementan, bibit yang dibagikan apakah ditanam semua? Saya bilang tidak. Kami juga mempunyai petani yang dibantu oleh kelompok-kelompok bibit," ucapnya.
"Jadi, laporan lapangan sama yang di atas kerja jelas jauh berbeda. Kalau tidak percaya, catat nama saya Surwadi, Kepala Desa Plososari, Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Jadi, saya tahu persis bantuan jagung yang harusnya satu semester ditanam sampai tiga kali, malah tidak ditanam," imbuhnya.
Kondisi sulitnya jagung lokal juga disampaikan oleh Satgas pangan Setyo Wasisto yang pada tanggal 3-10 September lalu melakukan observasi di lapangan.
ADVERTISEMENT
Di Sulawesi Selatan, hasil panen jagung 850 ton. Namun, jumlah itu hanya cukup memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri.
“Pada September awal kondisi jagung tidak ada. Oktober akan ada panen dikit, yang akan ada akhir Oktober,” pungkasnya.