Peternak Ayam Petelur Masih Terpuruk: Harga Merosot, Jagung Pakan Mahal

20 September 2021 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021).  Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memanen telur di peternakan ayam petelur di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasib para peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, masih terpuruk. Harga telur kembali turun, sementara harga pakan masih mahal.
ADVERTISEMENT
"Hari ini harga telur ayam Rp 13.800 per kilogram dari kandang. Kemarin Rp 14.200 per kilogram," kata Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar, Sukarman seperti dikutip dari Antara, Senin (20/9).
Kabupaten Blitar adalah salah satu penghasil telur ayam dari sentra peternakan ayam yang cukup besar. Telur-telur ini selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga dikirim hingga berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta. Bahkan, telur ayam asal Blitar juga sebagai salah satu penyokong kebutuhan telur nasional.
Masalah yang dialami sempat mendorong salah seorang peternak, Suroto, membentangkan poster meminta perhatian Presiden Jokowi, saat kunjungan kerja ke Blitar, Selasa (7/9). Poster itu bertuliskan, ‘Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar’.
Presiden Jokowi Temui Perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur Foto: Dok. Biro Pers Setpres
Jokowi pun mengundang para peternak ayam petelur ke Istana Negara. Presiden menjanjikan akan menggelontor 30 ribu ton jagung untuk pakan, dengan harga Rp 4.500 per kg. Harga jagung tersebut sesuai peraturan Kementerian Perdagangan.
ADVERTISEMENT
Menurut Sukarman, Harga Pokok Produksi (HPP) telur idealnya adalah Rp 20.500 per kilogram. Namun, karena harga saat ini sekitar Rp 14.000 per kilogram dari kandang, otomatis peternak mengalami kerugian sekitar Rp 6.500 per kilogram.
Kebijakan PSBB atau PPKM, juga dikeluhkan peternak ayam petelur, karena menghambat pasokan. Sebelum pandemi COVID-19, telur yang dikirim keluar Blitar bisa mencapai 450 ton. Tapi akibat pembatasan mobilitas, kini menurun drastis.
Akibatnya saat ini banyak peternak ayam yang gulung tikar. Dari sekitar 4.500 peternak di Kabupaten Blitar, ada sekitar 20 persen yang gulung tikar.