Peternak Minta Pemerintah Ikut Perbaiki Kualitas Susu dari Sapi Lokal

12 November 2024 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peloper susu melakukan aksi mandi susu sapi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024).  Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peloper susu melakukan aksi mandi susu sapi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Peternak sapi lokal sekaligus pengepul susu sapi asal Pasuruan, Jawa Timur, Bayu Aji Handayanto, menyarankan pemerintah untuk mendatangkan sapi impor. Hal ini untuk memperbaiki genetika sapi lokal agar kualitas susu yang dihasilkan menjadi lebih baik sesuai permintaan Industri Pengolahan Susu (IPS).
ADVERTISEMENT
"Ya solusinya gimana supaya kualitas kita bisa naik lagi seperti yang pabrik inginkan? Pabrik kalau menginginkan kualitas sapi impor kan total solidnya bisa di angka 13 sampai 13,5 rata-rata," kata Bayu kepada kumparan, Selasa (12/11).
"Ya kalau pabrik pengin kualitas peternak lokal baik seperti itu ya caranya gampang, perbaikan genetika dan datangkan sapi dari Australia langsung saja," lanjutnya.
Ia menjamin dengan perbaikan genetika sapi itu kadar Total Solid (TS) yang dihasilkan nantinya bisa di atas 13 persen.
"Tidak hanya total solid, tapi kualitas dan kuantitasnya juga bisa meningkat," ucapnya.
Bayu menerangkan bahwa sapi lokal setiap harinya menghasilkan susu sebanyak 15 liter per ekor. Sedangkan sapi impor berjenis Friesian Holstein bisa menghasilkan 25 liter per hari.
ADVERTISEMENT
"Jadi kuncinya penyelesaian masalahnya pembinaannya di situ kalau pengin kualitas kita sama dengan impor," terangnya.
Sebelumnya, masalah industri susu sapi dalam negeri memuncak pada bulan September lalu. Industri Pengolahan Susu (IPS) tidak menyerap banyak susu lokal. Salah satu alasannya karena kualitas susu yang lebih baik dari impor.
Alhasil, pengepul susu lokal harus membuang hasil panennya hingga mencapai 500 ribu liter mulai September 2024 akhir hingga hari ini.