Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Peternak: Sudah Sepantasnya Harga Daging Ayam Turun
28 Mei 2018 12:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Memasuki hari ke-12 bulan Ramadhan , beberapa harga bahan pangan terpantau berangsur turun. Berdasarkan pantauan kumparan di Pasar Kebayoran, Pasar Palmerah, dan Pasar Minggu Jakarta Selatan, harga daging ayam saat ini dibanderol Rp 28 ribu hingga Rp 34 ribu per ekor.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN), Sigit Prabowo, menyatakan penurunan daging ayam tersebut sudah sepantasnya terjadi. Sebab menurut Sigit, produksi ayam broiler lokal sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan.
“Perunggasan Indonesia mengklaim bahwa mereka sudah swasembada dan melakukan ekspor. Masa harga daging ayam di dalam negeri ini sampai terkesan liar dan tidak terkendali, kan lucu,” ungkap Sigit kepada kumparan, Senin (28/5).
Sebab menurut Sigit, budidaya ayam broiler sudah 80% dikuasai oleh pabrikan. Artinya, para produsen harus dapat menjaga harga daging ayam agar tetap stabil, terukur, dan terjangkau.
Selain itu, Sigit juga mengatakan bahwa kecil kemungkinannya produsen menahan stok daging ayam. Sebab, ayam berbeda dengan komoditas lain. Ketika stok ditahan maka produsen justru akan mengeluarkan biaya produksi yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
“Setahu saya ayam tidak bisa ditahan karena ini barang hidup yang penuh dengan risiko, seperti sakit, kematian, dan harus kasih makan terus. Jadi usaha nahan, beban biaya makin bertambah,” ujarnya.
Menurut Sigit, kenaikan harga daging ayam yang terjadi minggu lalu disebabkan oleh tradisi munggahan yang mengakibatkan permintaan naik. Tradisi munggahan atau momen Ramadhan menurutnya dapat menaikan permintaan sampai 20%.
Namun dengan adanya volume produksi ayam yang baik, Sigit menegaskan bahwa sudah seharusnya harga daging ayam dapat dikendalikan.
“Jadi seharusnya dalam kondisi normal harga livebird dan daging ayam bisa dikendalikan tidak liar seperti akhir-akhir ini,” tutupnya.