Petronas Resmi Ikut Konsorsium Blok Masela Bersama Pertamina

4 April 2023 18:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Petronas. Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Petronas. Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan perusahaan raksasa asal Malaysia, Petronas, akan ikut mengelola Blok Masela bersama PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan tersebut akan mengambil alih hak partisipasi konsorsium Blok Masela yang ditinggalkan Shell Upstream Overseas Ltd sebesar 35 persen dan bergabung bersama Inpex Corporation.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menuturkan Petronas sudah resmi mengajukan kerja sama kepada Pertamina untuk mengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Dirjen Migas Tutuka Ariadji di International Convention Oil and Gas of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Tutuka melanjutkan, skema kerja sama Petronas dan Pertamina akan mengikuti perubahan plan of development (PoD) Blok Masela yang belum kunjung rampung karena masuknya teknologi carbon capture utilization and storage (CCUS).
"Harus ikutin PoD dulu, kan baru disepakati sama SKK Migas, sedang diproses. Ambil kesepakatan, harus ikutin itu lagi memasukan CCUS," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menuturkan proses uji tuntas atau due diligence akuisisi Blok Masela oleh Pertamina dari Shell yang hengkang 2 tahun lalu, bisa rampung bulan depan.
ADVERTISEMENT
Arifin mengungkapkan sempat bertemu dengan pihak Inpex Corporation, operator yang masih memegang kepemilikan saham 65 persen di konsorsium Blok Masela, saat kunjungan kerja ke Jepang minggu lalu.
Dia menyebutkan, perusahaan Jepang tersebut masih menunggu uji tuntas Pertamina untuk mengambil alih 35 persen kepemilikan saham yang ditinggalkan Shell di Blok Masela.
"Sekarang sedang due diligence oleh Pertamina. Kalau angkanya pas, mudah-mudahan April Pertamina ambil decision (keputusan)," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/3).