Pewaris Peci M. Iming yang Legendaris asal Bandung, Meninggal Dunia

13 April 2020 11:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah duka M. Isa Sabana, generasi ke-4 peci M. Iming yang legendaris asal Bandung, meninggal dunia. Foto: Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka M. Isa Sabana, generasi ke-4 peci M. Iming yang legendaris asal Bandung, meninggal dunia. Foto: Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Peci atau songkok hitam merek M. Iming cukup dikenal dan legendaris di Bandung, mengingat usianya sudah lebih dari 100 tahun. Usaha itu saat ini sudah dijalankan oleh generasi ke-4 M. Iming, yakni M. Isa Sabana.
ADVERTISEMENT
M. Isa Sabana yang akrab disapa Erick Sabana, meninggal dunia pada Senin (13/4) di kediamannya di Bandung. Informasi meninggalnya Erick, disampaikan dan dikonfirmasi teman-teman seangkatannya di whatsapp group alumni SMA Negeri 5 Bandung.
“Semalam masih chat di WA sama teman-temannya. Isinya hareureuy (becandaan). Pas subuh dibangunin istrinya, udah dingin. Meninggal dunia,” ujar salah seorang teman Erick sesama alumni SMA Negeri 5 Bandung angkatan 1979, Senin (13/4).
Erick yang meninggal dalam usia 60 tahun, jenazahnya disemayamkan di kediamannya yang merangkap salah satu toko M. Iming, di Jl. PHH Mustofa atau Jalan Suci. Jenazah akan dimakamkan di TPU Nyengseret, Kota Bandung.
Kerabat dan keluaraga di rumah duka M. Isa Sabana, generasi ke-4 peci M. Iming yang legendaris asal Bandung, meninggal dunia. Foto: Foto: Istimewa
Toko Peci M. Iming cukup legendaris dan dikenal khususnya oleh warga Bandung. Usaha ini didirikan Mas Iming, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang menjadikan namanya sebagai merek peci tersebut. Usaha ini berdiri pada 1918 atau lebih dari 100 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Toko pertama peci M. Iming sendiri berdiri di Jl. Raya Timur atau sekarang dikenal Jl. Jenderal Ahmad Yani, Kosambi, Bandung.
M. Isa Sabana, generasi ke-4 pengelola bisnis peci M. Iming asal Bandung. Foto: Foto: Istimewa
Peci yang merupakan tutup kepala pria berwarna hitam, identik digunakan kaum muslim. Tapi kemudian Bung Karno mempopulerkannya sebagai topi nasional. Presiden pertama Indonesia itu, kerap mengenakan peci dalam setiap kegiatan termasuk saat berjumpa pemimpin negara lain. Baik di dalam negeri, maupun dalam kunjungan ke mancanegara.
Hal inilah yang kemudian membuat peci populer dan identik sebagai tutup kepala khas pria Indonesia.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!