Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE ) menyambut positif rencana pembentukan bursa karbon . Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah menyiapkan aturan terkait bursa perdagangan karbon yang rencananya diterbitkan Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah mengungkapkan, kredit karbon saat ini sudah menjadi sumber pendapatan baru bagi anak usaha Pertamina yang mengurusi panas bumi tersebut.
"Belum besar jumlahnya tahun lalu sebesar USD 747 ribu yang berasal dari fintech karbon dari area Ulubelu dan Karahan," ujar Nelwin dalam kunjungan kerjanya ke Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Rabu (17/5).
Angka yang setara Rp 11,14 miliar itu (kurs hari ini Rp 14.916), kata Nelwin, merupakan kumulatif pendapatan dari fintech karbon dari 2016 hingga 2020.
Ia yakin pendapatan yang diraup ke depan bakalan lebih besar. Ini karena harga carbon credit yang sebelumnya USD 1 dolar. "Sekarang sudah mendekati USD 1,5 sampai USD 2," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Emiten dengan kode saham PGEO ini ke depan juga menargetkan area produksi lainnya juga bisa memperoleh pendapatan dari carbon credit.
Saat ini, area produksi Lahendong, Kamojang, hingga Lumut Balai tengah dilakukan penyelesaian proses sertifikasi. "Tidak semua mungkin bisa disertifikasi ya, tapi harapan kita lebih besar dari pendapatan kita 2022, karena harga pasarnya sudah meningkat signifikan," ujarnya.
Carbon Credit Tak Butuh Biaya Tambahan
Menurut Nelwin, langkah untuk melirik bisnis karbon tersebut tidak membutuhkan investasi tambahan. Ini karena proses produksi PGE disebut sudah sesuai standar dan rendah emisi.
Dengan rencana penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 600 megawatt hingga 2027, lanjutnya, pendapatan yang bisa diperoleh PGE diproyeksikan bakal lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Ini bagi kita even sertifikasi pun ditanggung offtakernya. Ini kita harapkan jadi tambahan revenue signifikan. Harapan kita karbon kredit kita akan dobel secara potensi revenue," ujarnya.