Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PGN Cetak Laba Bersih Rp 1 Triliun di Kuartal I 2025, Turun 48,8 Persen
30 April 2025 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PGN membukukan pendapatan sebesar USD 967 juta atau tumbuh 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih perseroan sebesar USD 62 juta atau Rp 1 triliun (kurs Rp 16.715 per dolar AS), ambles 48,8 persen dari kuartal I 2024 sebesar USD 121,13 juta, serta EBITDA mencapai USD 205 juta.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, mengatakan profit margin PGN dipengaruhi tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak, serta fluktuasi kurs baik Rupiah terhadap USD maupun JPY terhadap USD. Namun, perusahaan berhasil mengimbangi melalui penguatan operasional, optimasi dana internal dan efisiensi.
“Kami menyikapi volatilitas pasar dengan mempercepat proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi tetap berdampak luas bagi ekonomi nasional,” kata Fajriyah melalui keterangan resmi, Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
Fajriyah menyebutkan, langkah strategis PGN juga diperkuat dengan ditetapkannya sebagai pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh BPH Migas.
Penunjukan ini membuka peluang pengembangan sekitar 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga 2027.
“Kami menjalankan investasi strategis secara berkelanjutan agar utilisasi gas domestik meningkat dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Selama tiga bulan pertama 2025, volume penyaluran gas PGN tercatat sebesar 861 BBTUD, sementara transmisi mencapai 1.602 MMSCFD. Kemudian keandalan infrastruktur tetap tinggi di level 99,9 persen, menopang layanan kepada lebih dari 820 ribu pelanggan di seluruh Indonesia, mencakup 817.420 rumah tangga, 2.587 pelanggan kecil dan 3.291 industri dan komersial.
Fajriyah menyebutkan bahwa kuartal ini merupakan periode konsolidasi strategi perusahaan di tengah transisi pasokan energi domestik.
ADVERTISEMENT
“Kami terus fokus pada efisiensi, kesinambungan pasokan gas, dan akselerasi proyek strategis seperti pengembangan jaringan gas rumah tangga serta infrastruktur LNG,” katanya.
Sesuai kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), gas pipa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri penerima HGBT untuk mendukung daya saing industri strategis nasional.
Di sisi lain, terbatasnya pasokan gas pipa akibat penurunan produksi dari beberapa lapangan hulu di wilayah Jawa dan Sumatera, mendorong PGN untuk mengoptimalkan pemanfaatan jasa regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat.
Hal ini, kata Fajriyah, dilakukan untuk menjaga kesinambungan pasokan energi, khususnya untuk sektor kelistrikan dan industri komersial lainnya termasuk pelanggan non-HGBT.
Volume jasa regasifikasi melalui kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) FSRU Lampung naik menjadi 109 BBTUD, sementara jasa melalui fasilitas LNG Arun mencapai 128 BBTUD dan FSRU Jawa Barat 294 BBTUD.
ADVERTISEMENT
PGN juga mencatat kontribusi di segmen lain seperti transportasi minyak sebesar 171.943 BOEPD, lifting migas sebesar 16.461 BOEPD, dan perdagangan LNG internasional sebesar 68 BBTUD.
“PGN berkomitmen dalam memperkuat ketahanan energi dan terus menjajaki berbagai potensi sumber pasokan gas baru dan memperkuat komunikasi serta koordinasi dengan Pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan lainnya,” kata Fajriyah.