PGN Dapat Kontrak Baru Pasok Gas di Kawasan Industri Kendal dan Batang

21 Mei 2021 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PGN bersiap untuk mengembangkan infrastruktur gas secara masif. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
PGN bersiap untuk mengembangkan infrastruktur gas secara masif. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) atau PGN mendapatkan kontrak baru membangun infrastruktur dan memasok gas bumi di Kawasan Industri Kendal (KIB) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Kontrak tersebut ditekan melalui penandatanganan Heads of Agreement (HOA) dengan KIK dan KITB oleh Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto, Direktur KI Kendal Didik Purbadi, dan Direktur Utama KIT Batang Galih Saksono. Penandatanganan HOA juga disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Jumat, (21/05).
Dalam sambutannya, Pahala mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia dalam beberapa tahun mendatang diharapkan untuk bisa tumbuh di atas 5 persen dan bagaimana Indonesia bisa pulih dari pandemi COVID-19. Salah satu yang akan bisa menjadi pendorong adalah peningkatan dari investasi.
"Dan salah satu yang menjadi strategi pemerintah untuk bisa mendatangkan investasi adalah membangun sebuah kawasan industri. Khususnya dalam hal ini di kawasan Pantura untuk bisa mengundang investasi ke Indonesia,” ujar Pahala dalam keterangan resmi, Jumat (21/5).
ADVERTISEMENT
Menurut Pahala, persyaratan untuk bisa mendatangkan investasi ke Indonesia, selain pada kemudahan dalam melakukan investasi adalah efisiensi dalam infrastruktur dan biaya untuk bisa masuk ke dalam kawasan industri tersebut. Selain itu, kepastian ketersediaan listrik dan energi bagi perusahaan yang akan masuk ke dalam kawasan industri tersebut.
“Saat ini kita sudah mendapatkan komitmen dari beberapa investor untuk bisa masuk ke dalam kawasan-kawasan industri tersebut. Untuk itu saya berharap bahwa HOA yang ditandatangani oleh PGN dengan KIK dan KITB hari ini dapat betul-betul bisa dilanjutkan menjadi sebuah kerja sama dan memastikan ketersediaan energi di kedua kawasan tersebut,” papar Pahala.
Pahala N. Mansury. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan HOA ini, PGN bersama KIK dan KITB akan menyusun rencana penyediaan pasokan gas bumi beserta infrastruktur pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan energi untuk industri dan pembangkit listrik di KIK maupun KITB.
ADVERTISEMENT
Saat ini banyak industri yang selain memastikan ketersediaan dan efisiensi energi listriknya, juga ingin energi dan listrik disediakan dengan konsep yang lebih ramah lingkungan dan lebih rendah kadar hidrokarbonnya.
“Nantinya kita akan berkoordinasi dengan KPUPR untuk memastikan bahwa pipa atau tersedianya jaringan antara Batang dan Semarang yang menjadi persyaratan untuk bisa melakukan transmisi dari sumbernya salah satunya Jambaran Tiung Biru,” tuturnya.
Dirut PGN M. Haryo Yunianto memaparkan dalam kerja sama ini, perusahaan akan menyediakan pasokan gas bumi beserta infrastruktur pendukungnya berupa gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG), dan Liquified Natural Gas (LNG) untuk kebutuhan energi industri dan komersial di KIK dan KITB.
“Kedua HOA ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kepastian kepada calon investor di KIK maupun KITB atas jaminan ketersediaan pasokan gas bumi. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing iklim investasi di kawasan industri maupun industri di Indonesia pada umumnya,” papar Haryo.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan Smart Utility yang berkelanjutan. Foto: Dok. Pertamina
Jawa Tengah sebagai provinsi berpenduduk terbanyak ketiga di Indonesia memerlukan lapangan pekerjaan yang terus bertumbuh untuk menggerakkan perekonomian daerah. Melalui pengembangan Kawasan Industri di Kendal dan Batang, diharapkan pertumbuhan perekonomian tersebut dapat terus berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Provinsi ini juga memiliki potensi geografis yang menguntungkan, karena diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi yaitu Pipa Transmisi Gresik-Semarang dan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang.
“Layanan gas bumi ke KI Kendal dan KIT Batang juga menjadi milestone baru bagi PGN untuk membuka pasar baru di Jawa Tengah. Kedua kawasan industri tersebut sebagai pasar potensial gas bumi, semoga terus bertumbuh sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Haryo.
Komitmen PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Jawa Tengah, telah dimulai sejak 2014 melalui penyaluran gas bumi dengan jaringan gas di kawasan Industri Tambak Aji, penyediaan gas untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, penyaluran gas ke 7.093 rumah tangga di Kota Semarang dan Kabupaten Blora.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini PGN menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komersial di Kawasan Industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG. Total volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD. Selain itu, anak usaha PGN yaitu Pertagas telah menyiapkan uji komersial untuk pengoperasian pipa transmisi gas bumi sepanjang 268 kilometer yang akan membawa gas bumi dari Gresik ke Semarang.
Secara keseluruhan, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi kepada 75 kawasan industri di Indonesia di mana jumlah pelanggan yang dilayani dalam kawasan sebanyak 636 industri dengan volume konsumsi gas sebesar 236 BBTUD.
“Ketersediaan gas bumi dan infrastrukturnya termasuk menjadi komponen vital dalam pengembangan suatu kawasan industri. Ketika sudah aktif diutilisasi nanti, semoga dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi Jawa Tengah melalui industri-industri baru yang produktif,” imbuh Haryo.
ADVERTISEMENT
Haryo melanjutkan, demand gas di wilayah KIK maupun KITB diproyeksikan cukup besar. PGN terus berkoordinasi secara intensif dengan KIK dan KITB mengenai total demand gas yang potensial akan digunakan.
Termasuk profil kawasan, ketersediaan lahan, dan fasilitas eksisting yang diperlukan, kebutuhan energi sebagai bahan bakar atau bahan baku, pembangkit listrik, industri, dan data-data pendukung lainnya akan dikaji bersama secara komprehensif.
“Pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang pun telah diselesaikan, semoga mempercepat realisasi kepastian penyaluran pasokan gas bumi di kedua kawasan industri ini. Terdapat rencana kerja sama PGN dengan Pemda dan BUMD Jawa Tengah terkait penyediaan CNG beserta infrastruktur pendukungnya agar pasokan gas bumi di Jawa Tengah semakin andal,” jelas Haryo.
PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi di sektor industri area Kendal dan Semarang. Finalisasi interkoneksi Pipa Gresem-Kalija akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi yang dari Lapangan Kepodang sehingga diharapkan dapat memperkuat keandalan pasokan gas bumi.
ADVERTISEMENT