PGN: Potensi Gas untuk Kendaraan dan Rumah Tangga Sangat Besar

14 Maret 2017 12:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang warga memakai jaringan gas rumah tangga (Foto:  ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga memakai jaringan gas rumah tangga (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melihat potensi penggunaan gas untuk bahan bakar kendaraan dan untuk rumah tangga sangat besar. Selama ini, memang gas lebih banyak digunakan untuk pembangkit listrik dan industri.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Direktur Pemasaran PGN, Danny Praditya, Indonesia adalah 15 besar negara konsumen minyak dan hampir 80 persen penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ini untuk transportasi.
"Dengan penggunaan gas untuk kendaraan, ini bisa berperan penting dalam bauran energi (energy mix) yang diinisiasi pemerintah, mencapai 23 persen pada 2025," kata Danny saat membuka The 11th Natural Gas Vehicles& Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition dihadiri sejumlah media termasuk kumparan (kumparan.com) di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/3).
Menurutnya, perbandingan kebutuhan suplai gas untuk transportasi dan rumah tangga yang masih rendah dibandingkan untuk pembangkit dan industri menjadi potensi market yang masih bisa dikembangkan dan dimaksimalkan. Oleh karenanya, tahun ini perseroan juga akan mengupayakan peningkatan potensi market tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia menargetkan, pertumbuhan volume penjualan gas perusahaan akan mengalami kenaikan sekitar dua sampai tiga persen.
"Kita melihat ada potensi pick up lagi karena harga minyak kan sudah merambat naik lagi, jadi kita melihat ada pertumbuhan, hopefully dua sampai tiga persen tumbuh tahun ini," kata Danny.
Jaringan gas rumah tangga (Foto:  ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan gas rumah tangga (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Saat ini, PGN memiliki 10 SPBG yang beroperasi antara lain, SPBG Ancol (KSO JUP), Batam, Bogor, Klender, Lampung, Ngagel, Pondok Ungu, Purwakarta, Kantor Pusat PGN, dan SPBG Sukabumi
Sedangkan, 5 MRU yang beroperasi, yaitu MRU Bandung, Gresik, Grogol, Monas dan MRU Pluit.
Penjualan BBG di 10 SPBG dan 5 MRU ini mencapai 7,5 juta liter setara premium (lsp) setiap tahun. Selain itu, PGN juga menyuplai BBG sebesar 3 juta lsp ke SPBG Pertamina. Jika dirata-rata, BBG dari PGN mampu mengurangi impor BBM hingga 5 juta liter per bulan.
ADVERTISEMENT
"Penjualan kita sekitar 7,5 juta lsp per tahun, ditambah kita suplai juga ke SPBG milik teman-teman kita Pertamina sekitar 3 juta lsp per bulan. Impor BBM berkurang kira-kira 4-5 juta liter per bulan," kata Danny.
PGN saat ini membangun dan mengoperasikan 80 persen infrastruktur gas bumi nasional. PGN hadir diseluruh rantai pengguna gas bumi dari hulu hingga hilir.
Danny Praditya mengungkapkan, sebagai National Gas Commpany, PGN dapat menghadirkan gas sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.
"PGN hadir dan mendapat amanat untuk menggelola gas bumi untuk kepentingan dalam negeri. Sehingga kami terus berkomitmen memperluas infrastruktur gas bumi dan melakukan berbagai inovasi untuk terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia terutama kepada masyarakat," kata Danny.
ADVERTISEMENT
Danny mengungkapkan, PGN memiliki Saka Energy yang menyediakan gas bumi di sektor hulu, PGN mengembangkan produk gas bumi yakni Liquefied Natural Gas (LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia, penyaluran CNG melaui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, sampai melalui anak usaha PGN lainnya, PGN dapat menyediakan pasokan gas bumi, listrik, pasokan bahan bakar gas untuk transportasi hingga jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) hingga IT dan telekomunikasi bagi para pengguna gas atau pelanggan PGN.
"Kami memiliki konsep PGN 360° yang mencakup, solusi penyediaan gas bumi, solusi pemanfaatan gas bumi, solusi infrastruktur gas bumi, solusi operasi dan pemeliharaan gas bumi dan solusi layanan pendukung lainnya, di mana PGN secara group sesuai kemampuan intinya akan memberikan solusi terintegrasi," ungkap Danny.
ADVERTISEMENT