PHE ONWJ Pakai EVE Ejector di Lepas Pantai Jawa untuk Kurangi Emisi Gas Suar

3 Januari 2025 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PHE ONWJ menggunakan EVE Ejector (extended vacuum entrainment ejector) di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo, di lepas pantai Laut Jawa. Inovasi ini bisa meningkatkan kinerja operasi dan perlindungan lingkungan, khususnya stabilitas tekanan pipa bawah laut dan menekan emisi.
ADVERTISEMENT
Menurut General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama menjelaskan penggunaan EVE Ejector ini dilakukan agar pembakaran gas suar yang dilepaskan di area pengeboran sesuai batas baku mutu. Selain itu juga ramah lingkungan dan efisien.
Pembakaran gas suar adalah proses pelepasan gas alam yang tidak terpakai dari peralatan produksi minyak dan gas dengan cara dibakar. Tujuan pembakaran ini untuk mengontrol tekanan, berlebih dalam sistem produksi, untuk memastikan keselamatan operasi migas. Mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar pada kegiatan migas, pembakaran gas suar rutin diperbolehkan. Namun, praktik itu menghasilkan emisi.
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: curraheeshutter/Shutterstock
Menurut General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama, permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya volume gas di flow station atau fasilitas pemrosesan migas yang tidak dapat dimanfaatkan karena tekanan rendah dan tidak stabil. Akibatnya, akumulasi gas suar bakar pun meningkat.
ADVERTISEMENT
"Rendahnya tekanan gas suar bakar ini sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan. Namun, dengan EVE Ejector, tekanan gas suar bakar yang sebelumnya sangat rendah bisa dinaikkan hingga ke batas minimal pemrosesan. Dampaknya, gas yang sebelumnya hanya dibakar, dapat dimanfaatkan kembali, baik untuk komersial ke industri seperti pupuk, atau dialirkan ke sumur minyak sebagai pendorong hidrokarbon,” terang Muzwir.
Pengembangan EVE Ejector dilatarbelakangi kendala kinerja operasi gas di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Berbeda dengan alat ejektor lainnya yang berfungsi mengkonversi energi tekanan menjadi energi kinetik, EVE Ejector berfungsi menghisap gas dengan tekanan rendah yang kemudian dimanfaatkan. Hasilnya, inovasi ini tidak saja meningkatkan stabilitas tekanan pipa bawah laut, tapi juga mampu menekan emisi, serta memberikan nilai tambah signifikan bagi kinerja operasi Perusahaan.
ADVERTISEMENT
EVE Ejector pertama kali diimplementasikan pada 1 Juli 2023. Selama satu tahun penggunaan, terlihat dampak yang signifikan. PHE ONWJ mampu mengoptimalkan 6,6 juta standar kubik gas (MMSCF) menggunakan EVE Ejector.
EVE Ejector digunakan PHE ONWJ di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo, di lepas pantai Laut Jawa. Foto: PHE ONWJ
Berkat EVE Ejector, tekanan jaringan pipa bawah laut menjadi lebih stabil. Hal ini berdampak pada meningkatnya produksi sumur dan memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, dengan bertambahnya produksi Lapangan Bravo sebesar 153 barel minyak per hari (BOPD).
Selain berdampak positif pada efisiensi produksi, invoasi ini juga mendukung komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan. Dengan alat ini, PHE ONWJ berhasil menekan gas suar bakar dan mendukung target pemerintah. EVE Ejector berkontribusi menurunkan emisi karbon dioksida hingga 447 ton ekuivalen per tahun. Hal ini sejalan dengan misi Pertamina mendukung capaian net zero routine flaring, sesuai target World Bank pada 2030.
ADVERTISEMENT
EVE Ejector, yang telah memperoleh sertifikat hak panten oleh Kementerian Hukum dan HAM Republika Indonesia pada Desember 2023, memiliki potensi untuk direplikasi di lapangan-lapangan migas lainnya di Indonesia.
Inovasi EVE Ejector ini telah dipresentasikan dalam forum internasional, Society Petroleum Engineers Workshop, awal 2024 lalu. Perusahaan migas dari negara jiran, seperti Petronas dan PTTEP dari Thailand turut merespons positif dan apresiasi.