Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
PHRI: Daya Beli Turun, Okupansi Hotel di Musim Lebaran 2025 Merosot 20 Persen
1 April 2025 18:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Hariyadi, alasan okupansi perhotelan RI di masa lebaran tahun ini menurun karena daya beli masyarakat masih merosot. Hal itu mempengaruhi sistem reservasi di setiap hotel, H-2 Idulfitri 2025 tingkat keterisian hotel rata-rata terjadi sangat lambat.
"Seperti diduga, lebih rendah dari tahun lalu. Tadi saya sempat telepon beberapa daerah, Solo, Jogja, Bali itu yang saya sempat, memang turun," ucap Hariyadi ketika ditemui awak media di Rumah Dinas Menteri Investasi Rosan Roeslani, Jakarta, Selasa (1/4).
Selain okupansi yang turun, pengunjung juga hanya menginap sebentar. Padahal biasanya saat libur Lebaran, cukup lama mereka tinggal di hotel.
"Dan waktu liburnya juga nggak sampai selesai nggak sampai tanggal 7 (April) gitu ya kayak di Solo tanggal 4 tanggal 5 langsung udah check out. Di Yogya, tanggal 6, Bali itu juga menurun juga ya. Jadi secara umum sih turun, secara nasional," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain alasan daya beli, Hariyadi menuturkan di kuartal I 2025, anggaran pemerintah tidak tereksekusi dengan baik untuk diserap di sektor perhotelan daerah masing-masing. Dia memprediksi jika pemerintah tidak mengucurkan anggaran dinas para abdi negara yang biasanya menginap di perhotelan, tak menutup kemungkinan banyak hotel yang terancam tutup.
"Segmen pemerintah itu sampai 40 persen itu benar. Nah nanti yang paling besar, pangsa-pangsa dari pemerintah itu pasti banyak yang tutup. Ya itu, pemerintah spending-nya harus dilepas itu salah satu untuk bergulirnya ekonomi," imbuh Hariyadi.
Sampai saat ini sudah ada 150 orang yang ter-PHK di sektor perhotelan. Dia bilang, hal ini sudah disampaikan ke Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana agar tak ada PHK di sektor ini lagi.
ADVERTISEMENT
"Ya udah kami sampaikan, kepada pemerintah, kepada Menteri Pariwisata ya, udah kami sampaikan juga," ucap dia.
Hariyadi berharap di kuartal II 2025, anggaran pemerintah sudah mulai dieksekusi di sektor perhotelan. PHRI pun mencoba menggeser pasar sektor ini ke pasar yang terkait dengan korporasi dan wedding.
"Di samping juga kita lagi garap untuk yang turis mancanegara ya, untuk inbound tapi inbound ini kan nggak bisa instan, perlu waktu. Ini kita lagi kerjakan ini mudah-mudahan sih tahun depan kita sudah bisa maksimal," terang Hariyadi.