Pipa Dumai-Sei Mangke Kunci Integrasi Pipa Gas Sumatera-Jawa

21 Juni 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pipa gas PGN. Foto: PGN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pipa gas PGN. Foto: PGN
ADVERTISEMENT
Koordinator Perencanaan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sugiarto menyatakan infrastruktur pipa gas dari Dumai ke Sei Mangkei (Dusem) merupakan kunci integrasi pipa gas antara Sumatera dan Jawa.
ADVERTISEMENT
Pipa transmisi Dusem akan terbentang sepanjang 555 km, lebih panjang dari rencana awal 428 km, dengan sumber pendanaan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dengan total investasi sebesar Rp 7,8 triliun.
“Pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatera sampai Jawa,” kata Sugiarto dalam kegiatan Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/6).
Pipa gas Dusem juga memberikan sejumlah manfaat lainnya, seperti mendukung harga gas yang lebih terjangkau, mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 420 miliar per tahun, penghematan biaya Rp 107 miliar per tahun, hingga potensi penerimaan negara dari iuran BPH Migas.
Petugas memeriksa instalasi pipa regasifikasi (pengubahan kembali LNG menjadi gas) di area pabrik PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh, Senin (27/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pembangunan pipa Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Saat ini, pihaknya sedang menyusun dokumen dan perencanaan studi kelayakan yang telah dilakukan oleh Lemigas dan masuk ke basic design (rancangan awal) bekerja sama dengan perguruan tinggi, detail engineering, procurement and constructions. Penyusunan perencanaan ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2024 ini.
ADVERTISEMENT
“Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan,” tutur dia.
Dengan adanya integrasi pipa gas Sumatera-Jawa ini, penyaluran jaringan gas bumi (jargas) ke konsumen terakhir yakni rumah tangga akan lebih optimal. Jadi bisa mengurangi subsidi LPG 3 kg dan menghemat devisa impor LPG.
Pembangunannya mulai dari pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) sepanjang 320 kilometer (km). Untuk fase I Semarang-Batang (62 km) dengan nilai investasi senilai Rp1,04 triliun telah selesai.
Sedangkan, fase II Batang-Cirebon-Kandang Haur (240 km) direncanakan dibangun pada 2024-2026 dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 3 triliun.