Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PIS Berhasil Reduksi Lebih dari 41.000 CO2 Lewat Inovasi Hijau
23 Desember 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina International Shipping (PIS) meraih penghargaan dalam kumparan Awards Impact Makers 2024 untuk kategori Impact on Sustainability. Apresiasi ini diberikan atas komitmen Pertamina International Shipping pada keberlanjutan. PIS juga menerapkan Green Ships Technology serta penggunaan biodiesel pada 146 kapal operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra menilai penghargaan ini sebagai salah satu apresiasi dari publik terhadap kegiatan yang mengarah ke Environmental, Social, and Good Governance (ESG) serta keberlanjutan.
“Jadi, buat kami penghargaan ini menjadi bukti ya bahwa sustainability ini udah mendapatkan apresiasi yang baik gitu dari publik di Indonesia. Mungkin tahun lalu belum sebesar ini gitu ya perhatian dan juga apresiasinya terhadap kegiatan-kegiatan yang kita arahkan ke arah ESG atau sustainability,” ungkapnya usai menerima penghargaan kumparan Awards Impact Makers 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis (19/12) malam.
Untuk aspek lingkungan, PIS telah berhasil mereduksi lebih dari 43.000 kiloton CO2 yang ditarget mencapai 45.000 kiloton di akhir 2024. Hasil ini diraih dari implementasi pengiriman ramah lingkungan serta pengaturan rute kapal agar bahan bakar dapat lebih efisien.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau dari aspek lingkungan itu seperti tadi sudah disampaikan bahwa kita bisa mereduksi lebih dari 41.000 mungkin 43.000, 45.000 target di akhir tahun ini gitu ya. 43.000 kiloton CO2 itu dihasilkan dari misalnya green shipping gitu ya, gimana kita membuat kapal itu lebih efisien, rutenya pun kita atur supaya lebih maksimal sehingga tidak konsumsi bahan-bahannya berkurang,” lanjut Eka.
PIS juga mendukung target dari International Maritime Organisation (IMO) yang menargetkan Net Zero Emission atau bebas karbon di tahun 2050. Untuk itu penggunaan energi transisi yang lebih ramah lingkungan seperti Liquefied Natural Gas (LNG) sampai amonia sebagai bahan bakar kapal.
“Penggunaan energi terbarukan, tadi mungkin salah satu contohnya ada biofuel, mungkin juga kita punya energi transisi yang CO2 nya jauh lebih rendah kayak LNG, gas, amonia gitu ya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini PIS juga mengoperasikan kapal-kapal hijau baru yang dapat menggunakan bahan bakar ganda sehingga emisi karbon yang dihasilkan dapat lebih rendah.
“Sekarang misalnya udah ada apa namanya green ship tadi itu juga bahan bakarnya itu kalau kapal-kapal yang baru dual fuel, green ship itu ya bisa 30 persen daripada yang sekarang. Jadi mudah-mudahan dengan efisiensi yang lebih rendah, CO2 yang emission-nya juga berkurang, sustainability-nya makin bisa kita jaga,” pungkas Eka.