PIS Buka-Bukaan soal Optimalisasi AI Sektor Maritim Demi Swasembada Energi

7 Desember 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PIS Yoki Firnandi dalam konferensi International Conference on Port, Coastal, and Offshore Engineering (ICPCO) 2024 binaan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB), pada pekan lalu. Foto: Dok. PIS
zoom-in-whitePerbesar
CEO PIS Yoki Firnandi dalam konferensi International Conference on Port, Coastal, and Offshore Engineering (ICPCO) 2024 binaan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB), pada pekan lalu. Foto: Dok. PIS
ADVERTISEMENT
CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengungkap saat ini PIS terus menggalakkan pengadopsian Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke seluruh sektor operasional.
ADVERTISEMENT
Dalam Konferensi International Conference on Port, Coastal, and Offshore Engineering (ICPCO) 2024 binaan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) pekan lalu, Yoki bilang AI dapat meningkatkan efektivitas baik dari segi operasional sampai pemeliharaan infrastruktur.
“Teknologi AI telah berkembang dengan sangat pesat dan kegunaannya telah terbukti dapat membantu meningkatkan efisiensi di berbagai industri. PIS sendiri saat ini telah mengoptimalisasikan teknologi AI di berbagai aspek operasional perusahaan seperti monitoring kapal secara real-time dan optimalisasi perawatan fasilitas di terminal kami,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/12).
Yoki juga bilang optimalisasi AI dalam operasional PIS merupakan upaya untuk mendukung swasembada energi yang menjadi visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dengan penggunaan AI, ketahanan energi nasional dapat diperkuat melalui pengurangan masa tunggu kapal hingga optimalisasi perhitungan kargo.
ADVERTISEMENT
CEO PIS Yoki Firnandi dalam konferensi International Conference on Port, Coastal, and Offshore Engineering (ICPCO) 2024 binaan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB), pada pekan lalu. Foto: Dok. PIS
"Melalui penggunaan teknologi AI, PIS bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional melalui pengurangan masa tunggu kapal hingga optimalisasi perhitungan kargo. Langkah ini adalah bagian penting dari upaya kita untuk mencapai swasembada energi, yang sejalan dengan misi pemerintah yang tertuang dalam program Asta Cita,” lanjut Yoki.
Saat ini, salah satu implementasi penggunaan AI oleh PIS adalah melalui pengembangan Sistem Monitoring Sarana Tambat Pertamina (SIMONTANA). Sistem ini dikembangkan oleh Pertamina Marine Engineering (PME) yang merupakan salah satu perusahaan afiliasi di bawah PIS grup.
Sistem ini merupakan sistem predictive maintenance berbasis cloud yang memungkinkan operator lapangan melaporkan kondisi sarana dan prasarana di pelabuhan secara real-time. Sistem ini sedang diperbarui dengan melakukan integrasi berbasis Internet of Things (IOT) yang juga didukung oleh penggunaan teknologi AI.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PIS juga menggunakan teknologi modul kendaraan nirawak (drone) yang berfungsi untuk pengecekan fasilitas bawah laut seperti pipa, sistem mooring, struktur jetty, dan lainnya sampai pengecekan infrastruktur darat berukuran besar seperti marine loading arm (MLA) dan juga fasilitas jetty.
Desain jetty di beberapa terminal juga dikembangkan salah satunya dengan penambahan panel surya serta penggunaan teknik cold ironing saat kapal bersandar. Hal ini tentunya dapat meningkatkan efektivitas serta masa pakai dari berbagai fasilitas yang tersedia.