Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gangguan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU ) Paiton yang terjadi pada September 2018 telah menimbulkan padamnya listrik di beberapa wilayah pulau Jawa dan Bali. Gangguan yang terjadi pada sistem transmisi tersebut berdampak pada pemadaman hingga berjam-jam.
ADVERTISEMENT
General Manager PJB Unit Pembangkitan Paiton 1-2, Mustofa Abdillah, mengatakan gangguan yang terjadi selama hampir 12 jam tersebut disebabkan tidak bisa terkirimnya produksi listrik akibat masalah di sistem transmisi.
"Tapi kami waktu itu langsung bergerak agar gangguan tidak berkelanjutan. Kami pastikan gangguan tidak akan terjadi lagi di PLTU Paiton," kata Mustofa dalam Media Gathering PT PLN (Persero) di Kompleks PLTU Paiton, Probolinggo, Jumat (22/3).
Gangguan sistem kelistrikan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Paiton 1-2 yang menyebabkan padamnya listrik di berbagai wilayah di Jawa-Bali. Pemadaman juga terjadi hingga wilayah Jawa Barat seperti Bekasi, Cianjur, Cirebon, Karawang.
Mustofa mengatakan, untuk mengantisipasi agar gangguan serupa tidak terjadi lagi, sudah dilakukan koordinasi yang intensif dengan transmisi dan dilakukan pemeliharaan yang lebih ketat.
ADVERTISEMENT
"Koordinasi dilakukan dengan intensif antara pembangkitan, transmisi. Kita sudah ada System Operational Procedure (SOP) terkait blackout," ujarnya.
Menurut Mustofa, PLTU Paiton 1-2 merupakan pembangkit dengan status gangguan terendah di Indonesia. Pada 2018, PJB Paiton 1-2 mencatat tingkat gangguan sebesar 1,33 persen dalam setahun atau hanya tujuh hari.
Menurut dia, dilakukan berbagai langkah inovasi untuk bisa terus menjaga status tersebut bagi pembangkit yang kini sudah beroperasi selama 25 tahun tersebut. Selain pemeliharaan, pemantauan sistem lingkungan antara lain dengan menjaga kebersihan laut juga dilakukan.
Adapun PJB Paiton memiliki dua unit pembangkit di Kompleks PLTU Paiton yakni Unit 1 dan 2 yang masing-masing berkapasitas 400 MW atau total 800 MW. Selain PJB, Kompleks PLTU Paiton juga terdapat pembangkit Unit 3 milik PT Paiton Energi Company (PEC) 1x800 MW, Unit 5-6 PT Jawa Power 2x610 MW, Unit 7-8 PEC 2x610 MW, dan Unit 9 PLN 1x660 MW.
ADVERTISEMENT
Total kapasitas daya pembangkit di Kompleks PLTU Paiton mencapai 4.600 MW dengan luas lahan 400 hektare yang berada di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo. PLTU Paiton menjadi kompleks pembangkit terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan beban puncak saat ini di sistem interkoneksi Jawa-Bali mencapai 27.000 MW, maka Paiton memasok hampir 20 persennya," kata Mustofa.