PLN & IBC Mulai Bangun Penyimpanan Baterai Listrik, Tahun Ini 5 MW

17 Maret 2022 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MoU Kerja Sama Strategis Percepatan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik antara PLN dan IBC, Rabu (16/3/2022). Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MoU Kerja Sama Strategis Percepatan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik antara PLN dan IBC, Rabu (16/3/2022). Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) bersama anak usahanya berkolaborasi dengan Indonesia Battery Coorporation (IBC) untuk membangun Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 5 Megawatt (MW) pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC untuk memulai ekosistem baterai storage di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi energi hijau dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan, perseroan sadar jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik. Hal tersebut diungkapkan Evy dalam Penandatangan MoU Kerja Sama Strategis Percepatan Industri Baterai Listrik dan Program Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia antara PLN Group dengan IBC.
"Karena pengembangan pembangkit EBT saat ini banyak didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten," ujar Evy dalam keterangan tertulis, Kamis (17/3).
ADVERTISEMENT
Terlebih, PLN memiliki rencana memiliki program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke EBT yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Tahun ini rencananya ada 250 MW PLTD yang akan dikonversi ke PLTS.
"Sejalan dengan rencana tersebut, peran BESS menjadi sangat penting agar pasokan listrik ke masyarakat tetap bisa nyala selama 24 jam," imbuhnya.
Dalam membangun BESS ini, PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkitan yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis). Sebab, nantinya teknologi BESS akan diterapkan diseluruh pembangkit milik PLN Group.
"Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBI pada tahun 2022 adalah dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) untuk Pilot Project BESS sebesar 5 MW," kata Evy.
ADVERTISEMENT
Evy pun menargetkan setelah melakukan pilot project bersama, KSO diharapkan dapat langsung diimplementasikan pada program Dedieselisasi PLTD milik PLN.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi. Foto: Dok. Istimewa

IBC Berharap Bisa Hasilkan Baterai yang Berkualitas dan Murah

Di sisi lain, Direktur Keuangan IBC Bernardi Djumiril menyambut positif kerja sama antara IBI dan PLN Group yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.
"Karena pengembangan dan risetnya harus di-develop sedemikian rupa sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna," tutur Bernardi.
Sebagai anak usaha dari PLN, IBI melihat framework pengembangan teknologi saat ini sudah terbentuk dengan PLN Group. Melalui kerja sama, maka visi IBI untuk menciptakan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat terealisasi lebih cepat.
ADVERTISEMENT
"PLN Group mengelola PLTS maupun PLTB yang sangat vital untuk menguji keandalan baterai dari hasil riset ini nantinya," ucapnya.
Di samping penandatangan Nota Kesepahaman dengan IBC, pada waktu yang sama PLN juga menggandeng Korea Electric Power Corporation (KEPCO) dan True Digital Leader (TDL) untuk kerja sama pembangunan green energy country di kedua negara melalui penelitian dan implementasi Battery Energy Storage System (BESS), Tabung Listrik (Talis), dan Peak Shaving pada bidang Energi Terbarukan.
Melalui kerja sama ini, PLN, KEPCO dan TDL akan melakukan Proof of Concept (PoC) dan penelitian bisnis BESS sebagai renewable energy integration and peak shaving pada jaringan PLN.
Tak hanya itu saja, PLN juga bekerja sama dengan PT Energy Indonesia Berkarya (EIB), yang merupakan anak usaha dari Sinarmas Grup dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
PLN dan EIB akan bekerja sama dalam penyediaan EV Charging baik berupa SPKLU, SPBKLU, maupun Home Charging. Selain itu, PLN dan EIB juga akan bekerja sama dalam hal penyediaan kendaraan listrik roda dua maupun roda empat, pengembangan strategis pada lingkup green wisata, smart region, green corridors, dan digital signage.