PLN Beberkan Progres Program 35.000 MW ke DPR

25 November 2019 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Program pembangunan pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW) yang dimulai sejak 2015 terus berjalan. Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan, sampai saat ini total pembangkit listrik yang selesai dibangun dan sudah beroperasi secara komersial sebesar 3.946 MW atau 11 persen dari keseluruhan proyek.
ADVERTISEMENT
“Kami sampaikan bahwa progres pembangunan tersebut sampai dengan Oktober 2019 adalah sebesar 11 persen atau setara 3.946 Mega Watt pembangkit tersebut sudah beroperasi,” kata Sripeni saat rapat bersama Komisi VII di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/11).
Angka 11 persen sebenarnya tidak jauh berbeda dengan progres perkembangan sejak Juli 2019. Sripeni menjelaskan sebesar 65 persen masih dalam proses kontruksi. Sementara itu sebesar 20 persen sudah finansial close.
“Dan terakhir sisanya adalah dalam fase perencanaan dan inisiasi di proses pengadaan,” ujar Sripeni.
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sementara itu total panjang transmisi pada program 35.000 MW mencapai 47.646 kilometer sirkuit (kms). Dari jumlah tersebut, 40 persen atau setara 19.149 kms sudah beroperasi.
“Sebesar 32 persen atau setara 15.319,2 kms masih masa konstruksi dan sisanya 13.177 kms masa pra kontruksi atau proses pengadaan,” ujar Sripeni.S
Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani (tengah). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sripeni menuturkan total kapasitas gardu induk pada program ini adalah 115 ribu MVA. Ia membeberkan sejauh ini sebesar 58 persen atau setara 67.140 MVA sudah beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Dan sebesar 20 persen atau setara 23.274 MVA adalah masa kontruksi. Sisanya 22 persen atau setara 25.300 MVA adalah masa kontruksi atau proses pengadaan,” tutur Sripeni.
Saat ini Rapat Dengar Pendapat PLN dengan Komisi VII DPR masih berlangsung.