Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PLN Butuh Rp 43,7 T Bangun Interkoneksi Jawa-Bali Sumatera di 2030
12 Juli 2023 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Transmisi PLN, Evy Haryadi, mengatakan investasi yang diperlukan untuk membangun jaringan interkoneksi tersebut kira-kira mencapai USD 2,9 miliar atau sekitar Rp 43,7 triliun.
"Investasinya kita cukup besar, interkoneksi Jawa Bali sekitar USD 2,9 billion termasuk bangun jaringan dari pusat-pusat renewables biasanya remote. Kita punya transmisi backbone itu ditambah interkoneksi Jawa Sumatera," katanya saat ditemui di ICE BSD, Rabu (12/7).
Evy menuturkan, beberapa sistem kelistrikan memiliki bottlenecking di Sumatera dan Jawa. Dia mencontohkan bottlenecking layaknya jalanan yang sedang macet.
"Listrik juga begitu, kirim power ada batasannya kapasitasnya. Nah untuk kapasitas itu bisa diperbesar, pertama jalanan itu diperlebar atau yang kedua bikin jalanan baru," jelas dia.
Dia menambahkan, pelebaran kapasitas transmisi listrik atau transmisi baru membutuhkan waktu yang lama. Adapun target penyelesaian proyek interkoneksi Jawa-Bali Sumatera sendiri adalah di tahun 2030.
ADVERTISEMENT
"Jawa-Bali Sumatera itu diperkirakan di sekitar 2030. Itu bisa beroperasi," imbuh Evy.
Evy menambahkan, kebutuhan investasi Rp 43,7 triliun tersebut akan disokong berbagai sumber pendanaan, seperti pinjaman atau utang baik dari komersial, lembaga internasional, dan bank domestik.
Selain itu, lanjut dia, pembangunan interkoneksi jaringan listrik ini juga dapat memanfaatkan dana Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar USD 20 miliar.
"Pendanaan di green financing ke depan makin banyak dan makin murah, untuk itu kita sedang menjajaki kerja sama dengan lembaga internasional, termasuk JETP juga," pungkas Evy.