PLN dan BI Kolaborasi Manfaatkan Limbah untuk Co-Firing PLTU Bolok

14 September 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLN berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam pemanfaatan limbah untuk bahan baku co-firing PLTU Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
PLN berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam pemanfaatan limbah untuk bahan baku co-firing PLTU Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: dok. PLN
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam pemanfaatan limbah operasional BI sebagai bahan baku co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kolaborasi ini bertujuan mendukung program transisi energi dan pengurangan emisi karbon nasional.
Kolaborasi inisiatif hijau ditandai dengan penandatanganan berita acara pelaksanaan pilot project antara PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT di PLTU Bolok, Kupang pada Kamis (29/8).
Limbah operasional BI yang sebelumnya dihancurkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir, kini diolah untuk menjadi bahan campuran pengganti batu bara.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Program co-firing yang dihasilkan melalui kolaborasi ini tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi solusi permasalahan limbah.
“Inovasi terus kami lakukan sebagai langkah menuju target net zero emissions pada tahun 2060. Selain mengurangi emisi karbon, program Waste to Energy ini hadir menjadi solusi dalam pengolahan limbah menjadi lebih bermanfaat,” ujar Darmawan.
General Manager PLN UIW NTT, Ajrun Karim, mengungkapkan, penggunaan co-firing untuk PLTU ini juga adalah bagian dari strategi PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.
"Hingga Juli 2024, PLN NTT telah berhasil mencampurkan 2.872,07 ton biomassa yang setara dengan 1,43 persen dalam bauran energi dan berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 3.331 ton," ungkap Ajrun.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, sinergi BI bersama PLN ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon. Dalam kolaborasi ini, BI siap memasok kebutuhan biomassa bagi PLN hingga Juli 2025.
"Kerja sama ini kita laksanakan untuk bagaimana memanfaatkan limbah operasional menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Daripada dibuang begitu saja, maka kita sudah menemukan suatu bentuk baru bagaimana pemanfaatan limbah operasional ini menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat," ungkap Agus.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio