PLN dan Pertamina Siap Jalani Arahan Erick Thohir Perbanyak Bangun SPBU Listrik

14 September 2022 19:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ultra fast charging pertama di Indonesia, di Central Parking ITDC Bali, Jumat (25/3/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ultra fast charging pertama di Indonesia, di Central Parking ITDC Bali, Jumat (25/3/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) menanggapi perintah Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbanyak fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau SPBU listrik menyusul kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya siap membangun ekosistem secara menyeluruh sesuai dengan arahan Erick Thohir. Dia berkata, hal ini upaya mengakselerasi transisi dari kendaraan berbasis fosil.
Hal ini, kata Darmawan, disebabkan oleh impor BBM Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari, sedangkan harga minyak mentah juga meningkat drastis.
"Emisi dari minyak jauh lebih tinggi dibanding dari listrik, maka ini adalah arahan dari Pak Menteri BUMN mengubah energi impor jadi domestik, energi mahal jadi murah dan energi yang emisi karbonnya tinggi jadi rendah. Untuk itu PLN bangga sekali dengan arahan Pak Menteri," katanya di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (14/9).
Dia melanjutkan, PLN telah membangun ekosistem secara end to end. Pertama, Perseroan berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur untuk memudahkan masyarakat membeli kendaraan listrik dengan diskon 30 persen home charging di malam hari.
ADVERTISEMENT
"Biaya untuk energi mobil listrik akan jauh lebih murah, yang sekarang BBM sudah Rp 15.000 dengan mobil listrik ini hanya sekitar Rp 1.800 per liter ekuivalennya," jelas Darmawan.
Selain itu, PLN juga secara masif membangun SPKLU di beberapa daerah, Darmawan berkata, tahun ini diprediksi akan terbangun 150 unit dan tahun depan akan ditambah menggunakan sistem franchise di toko-toko atau perkantoran.
"Kami kerja sama dengan beberapa franchise lain termasuk telekomunikasi agar pengisian atau penukaran baterai itu ada di ratusan dan ribuan, sehingga ease of doing business untuk pindah ke motor listrik bisa jadi mudah," tuturnya.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam konferensi pers MyPertamina di Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Dok. Pertamina
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Pertamina juga siap menjalankan arahan Erick Thohir untuk menggalakkan SPBU Listrik.
ADVERTISEMENT
Irto memaparkan, Saat ini setidaknya terdapat 238 Pertamina Green Energy Station (GES) yang telah terpasang panel surya, 6 unit Charging Station untuk pengisian mobil listrik, dan 14 unit Battery Swapping Station.
"Pertamina Patra Niaga setidaknya akan mengoperasikan 12 Charging Station di tahun 2022, dan untuk Battery Swapping Station akan beroperasi di sekitar 30 hingga 50 unit di tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta PLN dan Pertamina memperbanyak SPBU Listrik pada sektor-sektor yang dikelola BUMN seperti tempat rehat jalan tol, bandara, pelabuhan, stasiun, kawasan pariwisata, dan SPBU.
Hal ini sebagai respons Kementerian BUMN usai kenaikan harga BBM Pertalite, Pertamax, dan Solar. Dia menuturkan, ini adalah momentum tepat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
“Harga BBM dunia naik tidak terkendali dan harga di dalam negeri terpaksa disesuaikan, Kementerian BUMN langsung bergerak cepat melalui percepatan program kendaraan listrik ini supaya konsumsi BBM dapat dikurangi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (14/9).