Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PLN Energi Primer Indonesia Target Transaksi Rp 190 T di 2023
28 Februari 2023 22:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 190 triliun di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk cash manajemen sistem mulai dari perencanaan pengadaan hingga verifikasi.
“Jadi, mulai dari perencanaan pengadaan kemudian suplainya invoice tagihan dan juga verifikasi kami semua yang melakukan. Nah kemudian, mulai goalnya ini sebenarnya milik Genko pembangkit dan ini dalam cash manajemen sistem ini langsung. Begitu ada tanda tangan kita terbayarkan,” kata Iwan dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).
Dengan besaran anggaran transaksi tersebut, Iwan optimis PLN Epi akan menjadi penyedia energi primer untuk pembangkitan terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, PLN EPI memiliki skala bisnis terbesar karena anak perusahaan PLN ini telah menyuplai batu bara untuk pembangkit listrik jalan tol dengan kapasitas 44 gigawatt (WGW).
ADVERTISEMENT
Kapasitas tersebut terdiri dari 23 GW pembangkit listrik milik PT PLN Indonesia Tower dan 21 GW pembangkit listrik milik PLN Nusantara Power.
Iwan mengatakan, saat ini stok batu bara di Indonesia tergolong aman. Sebab, penyediaan batu bara di RI per Februari 2023 berada di level 22 sampai 26 hari operasi (HOP). Ia pun menyebut bahwa angka tersebut merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah PLN.
Selain itu, EPI juga berencana menyediakan suplai primer biomassa sebesar 10 juta ton di tahun 2025 mendatang. Suplai biomassa ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan co-firing di 52 titik PLTU yang tersebar di Indonesia selama dua tahun mendatang.
Direktur Biomassa EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut pihaknya akan melakukan kerja sama dengan BUMN, Perhutani, PTPN, dan swasta.
ADVERTISEMENT
“Untuk 10 juta ton di 2025 kita bangun mulai dari saat ini, itu skema kerja sama dengan konsep sishamrata. Pertama kita kerja sama dengan bumn. perhutani dan ptpn. kedua itu swasta. ada hutan tanaman industri dan juga support KLHK, ESDM, dan sebagainya,” kata Anton dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).
Anton mengatakan, suplai terbesar dalam pembangunan 52 titik PLTU ini akan mengandalkan dari hasil hutan tanaman energi atau hutan tanaman industri yang diolah menjadi soda.
Anton juga menyebut hutan industri energi yang akan ditargetkan sebagai pemasok biomassa yakni Sulawesi Tenggara, Jawa bagian Selatan, NTT, Sumatera Utara, dan Aceh. Selain mengandalkan tanaman industri, EPI juga akan melibatkan masyarakat setempat seperti pelaku usaha mikro yang bergerak di bidang agroforestri.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, EPI telah menyuplai 1,05 juta ton biomassa yang dipasok dari limbah hutan masyarakat. Sedangkan, untuk 2024 EPI akan menyuplai 2,83 juta ton, dan 10 juta ton biomassa di tahun 2025.