Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
PLN Gandeng 2 Perusahaan China untuk Digitalisasi Kelistrikan dan PLTA di Papua
11 November 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan dua perusahaan tersebut digelar pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing pada Minggu (10/11), dan disaksikan langsung Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, Prabowo tengah melakukan kunjungan bilateral perdananya ke China pada 8-10 November 2024. Dalam kesempatan ini, Prabowo mengatakan kerja sama yang dijalin oleh perusahaan listrik pelat merah ini bisa menjadi fondasi hubungan kerja sama Indonesia-China yang kuat, khususnya di sektor energi.
"Kerja sama ini membuka babak baru hubungan ekonomi Indonesia-China dan menjadi fondasi kuat bagi berbagai sektor, termasuk energi dan teknologi, untuk berkembang secara berkelanjutan,” ucap Presiden Prabowo dalam keterangannya, Senin (11/11).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perusahaan yang dipimpinnya berkomitmen untuk menggaet mitra global guna mencapai target swasembada energi secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian menyinggung krisis iklim sebagai tantangan global. Sehingga kolaborasi yang bersifat berkelanjutan dapat menjaga masa depan bumi.
“Dengan sinergi antara Indonesia dan China, kita memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dari hari ini,” ujar Darmawan.
Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, kerja sama ini menjadi bukti semakin eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan China, khususnya dalam kolaborasi energi ramah lingkungan.
“Kami mengapresiasi kemitraan strategis dengan Huawei dan SDIC Power, yang terus menjadi mitra andal kami untuk pengembangan energi hijau,” terang Darmawan.
Sementara itu Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo merinci, dalam perjanjian dengan Huawei, akan ada kolaborasi dalam studi percepatan transformasi digital di sektor kelistrikan.
Nantinya, kerja sama ini akan melahirkan efisiensi industri ketenagalistrikan terjamin dalam keamanan siber, serta mendukung transisi energi di Indonesia melalui energi surya, sistem micro-grid, pembangkit listrik hibrida, dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (EV).
ADVERTISEMENT
“Kerja sama ini tidak hanya untuk memperkuat infrastruktur tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kapasitas karyawan PLN melalui sharing knowledge dan capacity building dalam transformasi digital ketenagalistrikan. Langkah ini sesuai dengan agenda besar transisi energi kami,” ujar Hartanto.
Kemudian, kerja sama dengan SDIC Power, akaj fokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mamberamo yang berada di Papua, sekaligus melakukan studi bersama terkait aspek bisnis, teknis, hukum, dan risiko PLTA ini.
“Dengan SDIC Power, kami berencana memperkuat kemampuan teknis dan manajerial PLN dalam pengembangan PLTA Mamberamo. Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen PLN untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, sekaligus memperluas akses energi yang bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat Papua dan wilayah lainnya,” kata Hartanto.
ADVERTISEMENT