PLN Indonesia Power Gaet PGE, Kembangkan Energi Panas Bumi

5 Juni 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTP Ulubelu 2x55MW, berperan dalam mendukung system kelistrikan wilayah sumatera bagian selatan. PLTP ini juga telah tersertifikasi REC (Renewable Energy Certificate) untuk mendukung program beyond kwh Korporat. Foto: PLN Indonesia Power
zoom-in-whitePerbesar
PLTP Ulubelu 2x55MW, berperan dalam mendukung system kelistrikan wilayah sumatera bagian selatan. PLTP ini juga telah tersertifikasi REC (Renewable Energy Certificate) untuk mendukung program beyond kwh Korporat. Foto: PLN Indonesia Power
ADVERTISEMENT
PLN Indonesia Power (PLN IP) berkolaborasi dengan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk mengembangkan energi panas bumi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA), Kamis (30/5), di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan dengan adanya JDA ini menandai tahap baru upaya dua perusahaan energi besar dalam negeri mengoptimalkan kapasitas sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.
"Penandatanganan JDA ini akan merangsang pemanfaatan potensi sumber daya panas bumi yang dapat mendorong akselerasi transisi energi nasional, pencapaian komitmen pemerintah terhadap Enhanced National Determined Contribution (NDC), dan target Net Zero Emission di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (5/6).
Edwin menjelaskan kerja sama ini dilakukan untuk mendukung pemerintah secara proaktif dalam mencapai transisi energi, NDC, dan program NZE. Energi bersih tersebut berpotensi untuk terus dikembangkan. Pasalnya, Indonesia menyimpan 40 persen cadangan panas bumi dunia.
Ilustrasi panas bumi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Indonesia merupakan negara ring of fire, dikaruniai sumber energi panas bumi yang besar. Potensi tersebut perlu terus dikembangkan, dijadikan sumber energi listrik yang ramah lingkungan," kata Edwin.
ADVERTISEMENT
JDA ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua korporasi pada tanggal 22 Februari 2024. Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi dengan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.
Target pengembangan awal PLTP co-generation (binary plant) yang sudah siap dikembangkan yaitu di PLTP Ulubelu Binary Unit dan PLTP Lahendong Binary Unit yang masing-masing berpotensi menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW dan 15 MW.
"Dengan memanfaatkan hasil inovasi dan teknologi canggih maka pemanfaatan energi panas bumi bisa ditingkatkan, sehingga pemenuhan kebutuhan listrik di Tanah Air yang berasal dari EBT terus meningkat," imbuhnya.