PLN: Investasi Bangun SPLU Kendaraan Listrik Hanya Rp 800 Juta

29 Oktober 2019 18:39 WIB
clock
Diperbarui 8 Maret 2021 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kementerian ESDM Jakarta.
 Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kementerian ESDM Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan memasang sebanyak 20 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga akhir 2019.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pihaknya baru memiliki 5 unit SPKLU yang tersedia diantaranya 1 unit SPKLU di Kantor Pusat PLN Bulungan, 1 unit di Mall Senayan City, dan 3 unit di Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya, Gambir.
“Kami ajak yang lain untuk membangun SPKLU ini, harganya enggak mahal, satu unit yang fast charging itu sekitar Rp 800 juta. Ini bisnis masa depan,” kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Muhammad Iksan Asaad, Selasa (29/10).
Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kementerian ESDM Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menjalani berbagai jenis kerja sama dalam membangun SPKLU ini. Dia menyebut stasiun pengisian bisa saja dimiliki oleh PLN dan ditempatkan di pusat keramaian seperti mal dan perkantoran.
Selain itu, pihak penyedia seperti mal dan perkantoran ini bisa menyediakan sendiri dan menjual listrik sendiri, dengan biaya jual yang ditentukan PLN. Ikhsan menyebut, tarif yang dibebankan pada stasiun pengisian motor listrik dan skuter listrik sekitar Rp 1.640 per kilowatt per hour (kWh).
ADVERTISEMENT
Namun untuk tarif pada SPKLU mobil listrik, sampai saat ini PLN masih menghitungnya. "Ketetapan tarif dalam waktu dekat," ujarnya.