PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan di Tasikmalaya

27 September 2024 18:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memberi pakan kambing di desa Bojongkapol, Tasikmalaya, Jumat (27/9). Melalui model ekonomi sirkular dari program Pengembangan Ekosistem Biomassa oleh PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) ini diharapkan dapat menghidupkan ekonomi kerakyatan di wilayah tersebut. Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Warga memberi pakan kambing di desa Bojongkapol, Tasikmalaya, Jumat (27/9). Melalui model ekonomi sirkular dari program Pengembangan Ekosistem Biomassa oleh PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) ini diharapkan dapat menghidupkan ekonomi kerakyatan di wilayah tersebut. Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Melalui PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), PLN resmi mengembangkan program Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi energi di berbagai daerah. Hal tersebut dilakukan melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar co-firing PLTU yang sebelumnya telah sukses dikembangkan PLN di Gunung Kidul dan Cilacap.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Lewat program ini, masyarakat lokal diberdayakan untuk mengelola lahan kritis dengan penanaman tanaman energi multifungsi seperti Indigofera, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa sekaligus pakan ternak.
Salah satu warga Desa Bojongkapol, Tasikmalaya sedang menyiram bibit tanaman indigofera. Tanaman energi bernilai ekonomi ini nantinya akan ditanam di lahan kritis di wilayah tersebut. Dok. PLN
"Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapannya, program ini juga mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target energi bersih," ujar Darmawan, dalam keterangan tertulisnya Rabu (24/9).
Darmawan menjelaskan, PLN terus berupaya memastikan keberlanjutan pasokan biomassa melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Langkah tersebut diupayakan agar program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Melalui pengembangan ekosistem biomassa ini, PLN tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui ekonomi kerakyatan dan peningkatan pendapatan dari hasil pertanian terpadu," ucap Darmawan.
Hingga saat ini, PLN telah sukses menerapkan co-firing pada 46 PLTU. Melalui program pengembangan ekosistem biomassa yang dilakukan, PLN juga berhasil melibatkan 250 ribu masyarakat dan sukses memanfaatkan 3 juta ton biomassa sehingga mampu menurunkan emisi sebesar 3,2 juta ton CO2e.
Seorang warga Desa Bojongkapol, Tasikmalaya mengangkut daun untuk pakan ternak dari tanaman indigofera yang ditanam di lahan kritis di desa tersebut. Indigofera merupakan tanaman energi multifungsi, di mana daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan batangnya digunakan sebagai raw material biomassa untuk co-firing PLTU. Dok. PLN