PLN Klaim Listrik EBT Makin Murah Jadi Modal Penuhi Ambisi Prabowo Bangun 100 GW

20 November 2024 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan sambutan saat Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/11/2024).  Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan sambutan saat Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/11/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengeklaim harga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) makin murah. Hal ini karena keberadaan baterai penyimpanan energi atau battery energy storage system (BESS).
ADVERTISEMENT
“Harga energi baru terbarukan semakin murah. Dari 25 sen kita lelang menjadi 10 sen, kita lelang menjadi 7 sen, kita lelang hanya menjadi 5 sen. Hari ini sudah bisa di bawah 5 sen," kata Darmawan membuka Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan pada Rabu (20/11).
Murahnya harga listrik EBT ini menjadi modal PLN untuk mewujudkan target Presiden Prabowo untuk membangun pembangkit listrik baru sebesar 100 gigawatt (GW) mulai 2040. Dari 100 GW, sebanyak 75 GW akan berasal dari EBT yang akan masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru.
Kata dia, PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan joint system modeling untuk pemenuhan kebutuhan listrik dengan pembangkit energi terbarukan sebesar 75 GW.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan sambutan saat Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/11/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
“PLN sedang memfinalisasi RUPTL dan ini dari sistem planning kita, ini berbasis pada kebutuhan demand. Dari tahun 2024 sampai 2040, tadi juga sudah disampaikan oleh Special Envoy for the Energy and Environment, kebutuhannya sekitar 100 GW," terangnya.
ADVERTISEMENT
Darmawan menjelaskan langkah ini merupakan salah satu visi-misi dari Prabowo yang menginginkan transisi energi fosil ke energi terbarukan.
“Dan ini adalah visi-misi dari pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Bapak Presiden bahwa we are shifting from fossil fuel-based development to renewable energy-based development dan untuk itu ada 75 GW (energi terbarukan),” terangnya.